Kemenpakrekraf-Pemprov DKI Gandeng BNI dan Startup Perkuat Digitalisasi Setu Babakan

- Jumat, 27 Mei 2022 | 12:40 WIB
Kemenpakrekraf-Pemprov DKI Gandeng BNI dan Startup Perkuat Digitalisasi Setu Babakan

Direktur Manajemen Industri Kemenpareraf, Anggara Hayun Anujuprana, mengatakan bahwa inisiasi Desa Wisata Digital ini bertujuan untuk memperluas pasar melalui e-commerce dan penguatan rantai pasok digital, kemudahan akses pendanaan dan pembiayaan, penggunaan skema pembayaran digital, percepatan pengembangan bisnis, serta pembinaan.

Baca Juga: Kemenparekraf Ajak Delegasi GPDRR 2022 Nikmati Wisata Budaya Pura Taman Ayun Bali

"Dengan adanya digitalisasi ini, diharapkan akan terjadi akselerasi perkembangan bisnis yang ada di Setu Babakan serta selanjutnya akan disusun rencana aksi bersama untuk dapat ditindaklanjuti," kata Hayun dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/5/2022).

Selain akselerasi digitalisasi, kata Hayun, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja melalui kebijakan yang tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat manfaat, serta memahami kebutuhan masyarakat. Hayun menuturkan, kegiatan ini berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo terkait dengan transformasi digital.

"Transformasi digital di masa pandemi maupun setelah pandemi akan mengubah secara struktural cara kerja, beraktivitas, berkonsumsi, belajar, bertransaksi yang sebelumnya offline dengan kontak fisik menjadi online. Tranformasi digital merupakan proses adopsi teknologi digital untuk mengubah proses yang ada sehingga menciptakan hal atau cara baru yang lebih efisien dan produktif," katanya.

Hayun menuturkan, percepatan ini dilaksanakan dalam audiensi yang digelar pada Rabu (25/5/2022). Di mana, ada tujuh UMKM di Kampung Setu Babakan yang terlibat dalam akselerasi ini, yaitu Sanggar Seban 98 (Pelaku Usaha Seni Pertunjukan), MSC (Pelaku Usaha Fesyen), Kembang Goyang Mpok Uyun (Pelaku Usaha Kuliner), Betawi Onlen (Pelaku Usaha Kriya), Budidaya Kangkung Lele, Bir Pletok Bang Isra (Pelaku Usaha Kuliner), dan kelompok Usaha Tani Sirih Kuning (Pelaku Usaha Tani Khas Betawi).

Halaman:

Komentar

Terpopuler