Tolak Gibran Cawapres, Warga Adat NTT Gelar Ritual di Patung Jokowi

- Senin, 23 Oktober 2023 | 22:30 WIB
Tolak Gibran Cawapres, Warga Adat NTT Gelar Ritual di Patung Jokowi


Kepala Desa Sunu, Yakob Kase, mengatakan stiap hari ia dan warga Desa Sunu selalu mengikuti berita politik nasional lewat televisi secara bersama-sama. Ia dan warga menolak keinginan berbagai pihak yang ingin menjerumuskan Jokowi dengan memaksakan Gibran, anaknya untuk menjadi calon wakil presiden. "Kami sayang Gibran, jangan dipaksakan, jangan sampai merusak nama baik Pak Jokowi, jangan sampai merusakkan ketokohan beliau," ungkapnya.


Ritual dan doa itu dimulai dengan Tarian Bonet mengitari patung Jokowi oleh puluhan warga di padang di atas Gunung Sunu. Tarian melingkar dengan gerak ritmis itu merupakan tanda kebersamaan yang tak boleh putus.


Bagi warga Desa Sunu, Jokowi adalah seorang Presiden yang menyentuh kehidupan mereka secara nyata. Di saat yang sama mereka merasa prihatin dengan kondisi terakhir yang membuat mereka sangat resah dan prihatin.


Lewat ritual adat bersama di depan patung Presiden Jokowi, para warga Desa Benu berharap Presiden Jokowi dapat tetap menjadi Bapak untuk semua, dan bukan hanya untuk sekelompok orang, atau keluarga saja. Patung itu menjadi simbol kesejahteraan, persatuan, dan semangat gotong-royong.


Patung Jokowi itu, dulu diarak bersama masyarakat sejauh 2,5 Km menuju puncak dengan ketinggian 1074 meter di atas permukaan laut pada 10 November 2021. Saat itu, ribuan orang tua dan pemuda menarik patung dari kaki gunung hingga melewati bibir jurang. Patung tersebut dibangun sebagai bentuk penghargaan warga setempat kepada Jokowi di mana dana desa hadir pada era kepemimpinannya. (*)


Sumber: krjogja

Halaman:

Komentar