Melansir dari Cointelegraph, Selasa (31/5/2022) hal ini telah membawa 37,3% populasi di bawah garis kemiskinan, dan banyak lainnya telah memiliki tabungan mereka lenyap begitu saja.
Dengan latar belakang ini, banyak orang Argentina telah beralih ke Bitcoin (BTC) dan kripto sebagai cara untuk melakukan lindung nilai terhadap inflasi 60%, meskipun pasar berada di zona merah selama beberapa bulan dan bank sentral melarang lembaga keuangan beroperasi dengan aset digital.
Dalam laporan Americas Market Intelligence yang dikutip oleh Reuters, ditemukan bahwa "penetrasi kripto" di Argentina telah mencapai 12%, dua kali lipat dari Peru, Meksiko, dan negara-negara lain di kawasan ini.
Selain Bitcoin, orang Argentina telah beralih ke stablecoin sebagai sarana untuk menyimpan nilai dalam dolar Amerika Serikat, terutama karena negara mereka memberlakukan kontrol modal yang ketat pada layanan valuta asing.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid