Menilik Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed terhadap Ekonomi Indonesia

- Sabtu, 04 Juni 2022 | 00:50 WIB
Menilik Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed terhadap Ekonomi Indonesia

Pasar keuangan global pun langsung merespons negatif. Pasalnya, inflasi global sampai saat ini masih belum bisa dikendalikan, mulai dari peningkatan inflasi terkait dampak perang Rusia-Ukraina dan terhambatnya rantai pasokan dari China terkait isolasi Covid yang sangat ketat, hingga langkah Uni Eropa yang menghentikan impor minyak dari Rusia.

 Baca Juga: Sektor Properti Masih Layu meski Ekonomi Nasional Mulai Pulih

Direktur Eksekutif Jubilee USA Network, Eric LeCompte mengatakan, dampak kenaikan suku bunga itu juga dirasakan di negara-negara di luar Amerika. Kebijakan ini memukul para pemilik toko di Sri Lanka, petani di Mozambik, dan keluarga-keluarga di negara-negara miskin di seluruh dunia. Dampak di luar negeri berkisar biaya pinjaman yang lebih tinggi sampai pada nilai mata uang yang menurun (depresiasi).

Kenaikan suku bunga ini tentunya juga berdampak pada perekonomian Indonesia. Dengan naiknya suku bunga The Fed, Bank Indonesia (BI) tentu akan mengikuti kenaikan ini dengan menaikkan suku bunga acuannya. Hal ini akan memicu terjadinya tekanan ekonomi di Indonesia karena konsumen belum siap menghadapi kenaikan suku bunga. Pasalnya, kenaikan suku bunga The Fed akan meningkatkan beban masyarakat Indonesia, di mana bunga KPR, bunga kredit kendaraan bermotor, hingga bunga pinjaman modal usaha akan mengalami kenaikan juga.

Menurut Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, kebijakan suku bunga The Fed akan mendorong larinya aliran modal dari negara berkembang termasuk Indonesia ke AS yang memungkinkan terjadinya capital outflow di mana rupiah akan makin melemah. Bila rupiah melemah, Tauhid menjelaskan, beban utang pemerintah akan meningkat karena banyaknya utang pemerintah dalam bentuk mata uang asing.

Halaman:

Komentar

Terpopuler