Dewan Pers Dorong Profesionalisme Media di Pemilu 2024

- Senin, 29 Januari 2024 | 21:31 WIB
Dewan Pers Dorong Profesionalisme Media di Pemilu 2024

“Sehingga kondisi saat ini jauh lebih kondusif dibanding Pemilu 2014 dan Pemilu 2019,” ujarnya.

Kondusivitas itu juga dibuktikan dengan minimnya laporan terkait kekerasan atau intimidasi terhadap jurnalis. Walaupun masih ada, tapi laporan itu tidak sebanyak pada pemilu-pemilu sebelumnya.

“Dewan Pers membentuk tim khusus. Jika ada pengaduan yang ada unsur kekerasa kami serahkan ke polisi. Polisi cukup membantu,” ujarnya.
Untuk mengawal profesionalisme media, lanjut Ninik, Dewan Pers juga menggandeng berbagai pihak seperti Kominfo hingga penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU dan Bawaslu, termasuk aparat keamanan.
“Bekerja sama dengan berbagai pihak, karena Dewan Pers berupaya mendorong media agar profesional dan tidak berpihak,” ujarnya.

Baca Juga: 89 Persen Alat Peraga Kampanye yang Ditertibkan Milik Caleg

Lebih lanjut Ninik menerangkan, untuk mengantisipasi penyebaran disinformasi, misinformasi, dan malinformasi, Dewan Pers juga mendorong media mainstream untuk berperan sebagai medium cek fakta.
Menurutnya, Media mainstream harus memiliki kemampuan untuk memverifikasi kebenaran informasi sebelum diterbitkan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melakukan wawancara dengan sumber yang kredibel, memeriksa sumber-sumber informasi, dan menggunakan alat cek fakta.

"Cek fakta itu pasti. Karena media sekarang harus memberikan informasi yang akurat sehingga masyarakat tidak terkecoh," ujar Ninik.***

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayosemarang.com

Halaman:

Komentar

Terpopuler