"Jadi setiap puskesmas menangani balita risiko tinggi di wilayah binaannya. Kami melibatkan 3 dokter spesialis anak setiap harinya," tambah dr. Indah Kurniawati.
Dalam kegiatan ini, selain melibatkan dokter spesialis anak, deteksi dini juga melibatkan bidan, dokter spesialis kandungan, dan kader Pemerintah Kota Pekalongan.
"Hal ini merupakan komitmen kuat Pemkot Pekalongan dalam menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi untuk mengatasi risiko tinggi pada ibu, bayi, dan balita stunting," ungkap dr. Indah Kurniawati.
Ia menyebutkan bahwa proses deteksi dini sangat penting karena dapat memberikan intervensi yang tepat dan cepat untuk mengurangi risiko-risiko kesehatan yang dihadapi oleh ibu dan balita.
"Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, diharapkan upaya deteksi dini ini dapat memberikan dampak yang positif dalam menurunkan angka stunting dan memastikan kesehatan ibu dan bayi di Kota Pekalongan," tukasnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayosemarang.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid