“Mendadak teringat Gus Dur dikritik apa saja santai. Sekarang yang ngeritik disuruh pergi dari negara ini,” kata Adi dalam keterangannya yang dikutip, Minggu (17/3).
Direktur eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) itu pun mengingatkan kepada Luhut dan seluruh pejabat negara lainnya, agar paham bagaimana konsekuensi dari demokrasi. Kritik adalah sebuah keharusan.
“Demokrasi itu memang berisik. Rakyat bebas kritik pemimpin. Nggak perlu ditanya sudah bantu apa buat negara. Boleh nanya balik? kau sendiri sudah berbuat apa untuk negara?,” ujarnya.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengaku kesal dengan pengkritik pemerintah. Luhut menyebut jika kritik jelek terus diberikan lebih baik angkat kaki dari Indonesia.
Menurut Luhut, 10 tahun pemerintahan Jokowi Indonesia banyak dapat pujian dari negara lain.
Bahkan, banyak negara yang mencontoh program program pemerintahan Jokowi. Salah satunya kenya yang meng-copy kebijakan Jokowi terait e-katalog.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid