Binder jetting adalah proses penggunaan pengikat cair untuk menggabungkan partikel bubuk, lapis demi lapis. Prosesnya dimulai dengan tempat tidur bubuk atau powder bed (dari berbagai bahan, biasanya bubuk logam, pasir atau bahkan bubuk keramik), dimana printheads atau kepala cetak yang menyimpan tetesan pengikat digerakan di atas permukaan bubuk. Tetesan ini mengikat partikel bubuk bersama-sama untuk menghasilkan setiap lapisan objek.
Setelah satu lapisan dicetak, alas bedak atau print plate diturunkan dan lapisan bedak baru disebarkan di atas lapisan yang baru saja dicetak. Proses ini diulang sampai objek yang lengkap terbentuk.
Dengan cara ini, ada berbagai keunggulan tersendiri. Pertama, mesin pengikat logam lebih murah dibanding mesin 3D yang menggunakan laser atau sorotan elektron.
Binder jetting juga dapat menggunakan serbuk Metal Injection Moulding (MIM), yang juga lebih murah dibandingkan serbuk logam lain yang dikembangkan untuk pencetakan 3D. Selain itu, binder jetting mencetak lebih cepat daripada beberapa printer 3D logam, dan mampu mencetak unit dalam skala besar dengan akurasi tinggi, sehingga membuatnya sangat skalabel; sangat cocok untuk industri otomotif dan penerbangan.
4. MA hanya akan terus berkembang dari sini
Dengan material baru yang berperforma tinggi seperti biomaterial yang masuk ke pasar; aplikasi MA akan semakin meluas. Mesin cetak 3D juga berkembang sesuai kebutuhan; mesin baru datang dengan kapasitas produksi yang lebih besar.
Pabrikan juga semakin familiar dengan pendekatan hybrid-- menggunakan manufaktur tradisional di beberapa bagian dan percetakan 3D di bagian lain secara strategis, untuk menyesuaikan penggunaan dengan kompleksitas dan menghasilkan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal biaya dan desain.
Misalnya, menggabungkan manufaktur tradisional dan percetakan 3D dalam produksi kendaraan; di mana pemodelan awal dan prototipe kendaraan dapat dicetak secara 3D untuk pengujian dan penelitian, kemudian menggunakan manufaktur tradisional untuk memproduksi kendaraan yang sebenarnya. Toyota, misalnya, telah mulai menggunakan pencetakan 3D untuk tujuan ini saat menguji dan membuat prototipe hatchback dan model sport Toyota Corolla mereka.
Indonesia bisa menjadi pemimpin di kawasan untuk manufaktur cerdas
Sebagai negara manufaktur terbesar ke-10 di dunia; serta sektor manufaktur mencapai hampir seperempat dari total PDB dan menyerap seperlima tenaga kerjanya. Sebagai gambaran, sektor manufaktur Indonesia saat ini melebihi sektor manufaktur Inggris, Rusia dan Meksiko.
Indonesia telah membangun panggung untuk pertumbuhan lebih jauh: Kebijakan revolusi industri 4.0 dari Kementerian Perindustrian juga mencanangkan 10 prioritas nasional untuk menjadikan Indonesia “4.0” dan salah satu fokus utamanya adalah untuk mereformasi aliran bahan baku dengan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku sambal meningkatkan kemampuan memproduksi komponen bernilai tambah tinggi, yang mana MA memiliki potensi sangat besar untuk mewujudkannya
Lebih menggembirakan lagi, Indonesia sudah mencoba penggunaan percetakan 3D sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan akan infrastruktur yang terjangkau di negara tersebut. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga mulai mengeksplorasi penggunaan percetakan 3D pada skala yang lebih besar untuk membangun perumahan dengan lebih cepat dan berkelanjutan, dan bahkan saat ini rencananya membangun sekolah dengan percetakan 3D!
Tidak diragukan lagi, MA adalah standar baru bagi industri manufaktur dan perusahaan manufaktur harus tetap berada di atasnya agar tetap kompetitif.
Namun, masih ada beberapa tantangan, misalnya kebutuhan untuk melatih dan melatih ulang tenaga kerja dengan metode MA. Pemerintah juga perlu membuat regulasi dan standardisasi baru untuk mengejar pesatnya kemajuan MA; dimana saat ini belum ada pengujian standar kohesif untuk bahan misalnya. Namun, hal ini sedang dipecahkan --saat MA tumbuh, begitu juga ekosistem yang mengelilinginya dan mewujudkannya.
Pada akhirnya, di Hexagon, kami memiliki misi untuk membantu produsen mengoptimalkan biaya, memvalidasi kemampuan manufaktur MA, dan meningkatkan hasil melalui rangkaian lengkap solusi MA end-to-end kami yang akan memungkinkan tidak hanya peningkatan produktivitas, tetapi juga peningkatan efisiensi dan profitabilitas.
Semakin banyak produsen yang mengadopsi MA ke dalam proses operasional mereka, yang sangat jelas ditunjukkan lewat fakta bahwa ukuran pasar industri MA diperkirakan akan mencapai US$35,6 miliar pada tahun 2023, dan tumbuh dengan CAGR sebesar 21,8% menjadi US$61,1 pada tahun 2027 (sumber) dengan pengeluaran MA mencapai US$3,6 miliar pada tahun 2021 di kawasan Asia-Pasifik. (sumber)
Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid