Ia menambahkan dalam kegiatan tersebut diharapkan kalangan santri menjadi pelopor dalam menaati aturan dan hukum yang ada. Mudahnya mengakses informasi digital menurut Iptu Kurniawan butuh kewaspadaan semua pihak.
“Adanya informasi negative seperti penyebaran paham radikalisme dan terorisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ini juga perlu kita waspadai bersama,” tutur Iptu Kurniawan.
Ia menambahkan radikalisme dan terorisme saat ini sudah menjangkiti semua golongan mulai dunia pendidikan, para pengusaha maupun aparat keamanan negara.
“Dalam upaya mencegah penyebaran penyebaran paham radikalisme dan terorisme, warga perlu pemahaman agama secara khafah,” tambahnya.
Untuk hal itu kata dia perlu adanya kesadaran bahwa negara Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika yang perlu diterapkan dalam kehiduapan bermasyarakat berbangsa dan bernegara dalan NKRI.
Selanjutnya yang tidak kalah berbahaya adalah peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang oleh para pengedar dengan berbagai modus. Salah satunya pelibatan anak-anak untuk menjadi kurir untuk mengelabui aparat penegak hukum.
”Untuk itu para santri supaya hati-hati dan waspada apabila ada orang yang tidak kenal dan menawarkan barang yang kita tidak tahu. Bisa jadi hal tersebut adalah modus peredaran narkoba,” lanjutnya.
Menurutnya, kepatuhan dan ketaatan menjalan agama Islam secara khafah menjadi benteng untuk mengatasi degradasi moral yang terjadi dalam era globalisasi saat ini.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid