Demi Penuhi Kebutuhan Baja Dalam Negeri, GRP Resmikan Mesin LSM Senilai Rp1 Triliun

- Kamis, 09 Juni 2022 | 16:50 WIB
Demi Penuhi Kebutuhan Baja Dalam Negeri, GRP Resmikan Mesin LSM Senilai Rp1 Triliun

Presiden Direktur GRP, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, peresmian ini merupakan bukti komitmen GRP dalam memenuhi kebutuhan baja dalam negeri, khususnya jenis H Beam (I-H Section). 

“Ini merupakan wujud komitmen GRP dalam memenuhi kebutuhan baja dalam negeri, khususnya jenis H Beam (I-H Section). Pemasangan mesin LSM sendiri, rencananya selesai pada 2000 lalu. Tetapi karena pandemi Covid-19, baru tahun ini GRP dapat menyelesaikan pemasangan mesin ini. Dan saat ini, telah dilakukan cold commissioning mesin tersebut,” jelasnya, dalam peresmian yang juga dihadiri oleh  Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Kamis (9/6/2022). 

Baca Juga: NS BlueScope Indonesia Gandeng Cahaya Benteng Mas, Tingkatkan Kualitas Baja Indonesia

Langkah GRP, lanjut pria yang akrab disapa Argo tersebut, sekaligus sebagai upaya perusahaan untuk mendukung Presiden Joko Widodo guna mengurangi ketergantungan barang impor dan bangga dengan memakai produk dalam negeri . Diharapkan penambahan produksi baja GRP cukup untuk menyuplai kebutuhan domestik.

Argo berharap beroperasinya mesin LSM bisa mendukung kemajuan industri dalam negeri, terutama dalam meningkatkan kapasitas, kualitas dan efisiensi (reducing cost).  Jika sebelumnya kapasitas produksi baja profil I dan H Section sebesar 480 ribu ton, maka dengan mesin LSM, kapasitas produksi bisa ditingkatkan sebesar 500 ribu ton. Dengan demikian, total kapasitas produksi GRP untuk baja jenis tersebut menjadi 980 ribu ton.

“Kebutuhan nasional untuk baja profil I dan H Section adalah sekitar  500 ribu ton. Artinya, dengan penambahan kapasitas ini, GRP dapat memenuhi pasar dalam negeri dalam jangka waktu 6 sampai 7 tahun, dengan asumsi kenaikan 6 % pertahun” ungkap Argo. 

Argo menjelaskan, investasi mesin ini merupakan salah satu komitmen GRP untuk melaksanakan penyesuaian  struktural safeguard (perlindungan produk-produk baja dalam negeri) serta mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kapasitas produksi nasional sebesar 18 juta ton di tahun 2024. 

Halaman:

Komentar

Terpopuler