Perubahan pola pikir terhadap UMKM pun ia anggap penting mengingat hingga kini, usaha cilik masih mendominasi postur perekonomian dengan persentase 99,9%. Dari angka tersebut, segmen usaha mikro menjadi penguasa dengan jumlah 99% dan mampu menyerap tak kurang dari 97% lapangan pekerjaan.
Padahal di sisi lain, UMKM di Indonesia masih cenderung rendah dalam hal mengakses kredit perbankan. Catatan Menkop-UKM menunjukkan, porsi kredit perbankan untuk UMKM masih di angka 19,8%.
"Bisa dibayangkan kalau UMKM kita itu seperti di Korea Selatan, di mana kredit perbankan sudah banyak untuk UMKM. Kita saja yang 19,8% bisa menyerap lapangan kerja 97% dan berkontribusi terhadap PDB 61%," kata Menkop-UKM.
Menurutnya, catatan-catatan tersebut bahwa selama ini penempatan UMKM yang hanya sebagai bumper perekonomian sangatlah keliru karena pada nyatanya, sektor UMKM menjadi penyelamat dan pahlawan dari setiap krisis yang melanda perekonomian bangsa.
"Untuk itu, saat ini pemerintah tengah mengubah cara pandang, pola pikir, dan visi terhadap potensi ekonomi UMKM. Artinya, UMKM tak hanya kita anggap sebagai bumper, ekonomi subsisten, atau ekonomi untuk kebutuhan rumah tangga saja," kata Teten.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Agus Subiyanto, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah, Ketua Umum Panca Marga Berto Izaak Doko, Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan, dan Putra Putri TNI-POLRI (FKPPI) Pontjo Sutowo, serta Ketua Umum Generasi Muda FKPPI Dwi Rianta Soebakti.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Dapat Info dari KPK, Faisal Basri Sebut Bobby - Airlangga Terlibat Penyelundupan Nikel Rugikan Negara Ratusan Triliun
Robohkan Mimpi Jokowi dan Prabowo, IMF Klaim Pertumbuhan Ekonomi Indonesia hanya 5,1 Persen
Anggaran Upacara HUT RI Bengkak, Jokowi Anggap Wajar
BREAKING NEWS: Harga BBM Pertamax Naik Jadi Rp 13.700 per Liter