POLHUKAM.ID - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan privatisasi dan penjualan sejumlah pulau kecil di Indonesia.
Kepala Pusat Riset Politik BRIN, Athiqah Nur Alami, menyebut ada sekitar 200 pulau kecil di Indonesia yang telah dijual dan diprivatisasi hingga 2023.
Athiqah menjelaskan bahwa data tersebut diperoleh dari sejumlah organisasi nirlaba.
"Eksistensi pulau-pulau kecil sudah ada yang mulai lenyap, bahkan tenggelam," ujar Athiqah dikutip dari Antara, Rabu (17/7/2024).
Selain penjualan dan privatisasi, Athiqah juga menyoroti dampak negatif industri ekstraktif di pulau-pulau kecil.
Industri ekstraktif seperti pertambangan, eksplorasi minyak dan gas, serta penangkapan ikan besar-besaran mengancam masyarakat pulau-pulau kecil dan pesisir.
Dia mengatakan kegiatan industri ekstraktif dapat menyebabkan pulau kecil tenggelam.
Hal tersebut menunjukkan betapa rentan kawasan pesisir, tidak hanya dari sisi ekologis, tapi juga pada aspek sosial, ekonomi, dan budaya.
"Hal itu tidak hanya karena perubahan iklim, tetapi juga aktivitas industri ekstraktif," kata Athiqah menambahkan.
Artikel Terkait
Dapat Info dari KPK, Faisal Basri Sebut Bobby - Airlangga Terlibat Penyelundupan Nikel Rugikan Negara Ratusan Triliun
Robohkan Mimpi Jokowi dan Prabowo, IMF Klaim Pertumbuhan Ekonomi Indonesia hanya 5,1 Persen
Anggaran Upacara HUT RI Bengkak, Jokowi Anggap Wajar
BREAKING NEWS: Harga BBM Pertamax Naik Jadi Rp 13.700 per Liter