Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!

- Sabtu, 05 Juli 2025 | 21:05 WIB
Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!


Ia menyebutkan bahwa hasil polling tersebut menunjukkan mayoritas responden lebih percaya pada Roy Suryo dkk. dibandingkan Bareskrim atau Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait isu ijazah.


"Saya menantang pihak lain untuk membuat polling tandingan jika tidak setuju dengan hasil polling saya," tantangnya, menunjukkan keyakinannya terhadap pandangan publik.


Refly Harun berharap, penegakan hukum di Indonesia dapat berjalan sesuai koridornya, tanpa adanya intervensi politik atau pembungkaman kritik.


"Penangkapan seseorang harus didasari alasan yang rasional dan legal, bukan karena kritik atau perbedaan pendapat," ujarnya.


Ia juga menyuarakan harapannya terhadap pemimpin masa depan, "Saya berharap Presiden Prabowo nantinya akan menjadi presiden yang tidak memenjarakan orang-orang kritis."


Baginya, demokrasi sejati adalah demokrasi yang hidup dengan perdebatan sehat, bukan dengan asumsi atau pembungkaman. 


"Demokrasi seharusnya hidup dengan perdebatan yang sehat, bukan dengan asumsi atau pembungkaman," pungkasnya.


Secara pribadi, Refly Harun menyatakan tidak gentar dengan ancaman yang mungkin muncul akibat keberaniannya menyuarakan isu ini.


"Saya tidak takut dengan ancaman karena yakin publik bisa membedakan mana yang substansial dan mana yang menyerang karakter," tegasnya.


Ia juga mengungkapkan keprihatinannya bahwa isu ijazah ini menjadi rumit dan menimbulkan gesekan di masyarakat. 


"Saya merasa prihatin isu ijazah menjadi rumit dan menimbulkan gesekan," ujarnya.


Dalam analogi yang kuat, ia membandingkan situasi ini dengan pertarungan David melawan Goliath, di mana pihak yang mempertanyakan ijazah (David) berhadapan dengan kekuasaan (Goliath).


Sebagai bentuk komitmennya terhadap masyarakat sipil, Refly Harun menyatakan, "Saya secara pribadi akan menolak jabatan apapun hingga tahun 2029 untuk tetap bersama masyarakat sebagai civil society."


Komentar dari penonton podcast juga memperkaya dinamika perdebatan ini. 


Beberapa di antaranya menyoroti afiliasi politik Irma Suryani Chaniago dari Partai Nasdem, mempertanyakan sikapnya mengingat Nasdem tidak mendukung Prabowo.


Ada pula yang meminta agar Gus Nur, salah satu pihak yang pernah dipenjara karena isu serupa, dihadirkan dalam podcast.


Kritik juga dilayangkan kepada Irma karena dianggap tidak mendidik rakyat dan diam saat ada dugaan pelanggaran oleh pejabat.


Bahkan, ada yang berpendapat bahwa masalah ijazah ini sederhana, dan yang membuatnya rumit adalah Presiden Jokowi sendiri.


Polemik ijazah Presiden Jokowi, dengan segala dinamika dan reaksi yang menyertainya, menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan akuntabilitas bagi seorang pemimpin di mata publik.


Desakan untuk klarifikasi yang transparan dan penolakan terhadap upaya pembungkaman kritik menjadi indikator kuat bahwa masyarakat menginginkan demokrasi yang sehat dan berintegritas.


👇👇



Sumber: Suara

Halaman:

Komentar

Terpopuler