Ia menegaskan komitmen dan loyalitas tanpa syarat dari Golkar untuk pemerintahan saat ini.
"Kalau ada bibit penyakit mencoba untuk mengganggu stabilitas pemerintahan, maka garda terdepan yang akan mengganggu bibit penyakit itu adalah Partai Golkar," tegas Bahlil.
Pernyataan ini langsung memicu pertanyaan besar jika Golkar adalah garda terdepan melawan 'penyakit', mengapa pimpinannya justru menghindar saat ditanya tentang penyakit yang paling jelas di depan mata, yaitu korupsi? Korupsi adalah 'bibit penyakit' paling destruktif bagi stabilitas dan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Akuntabilitas Publik vs. Manuver Politik
OTT KPK terhadap Immanuel Ebenezer adalah ujian pertama bagi integritas kabinet baru.
Publik menantikan sikap tegas dari para pemimpin partai koalisi sebagai bukti komitmen anti-korupsi mereka.
Pertanyaan kepada Bahlil adalah sebuah panggung bagi Golkar untuk menunjukkan kepemimpinan.
Namun, pilihan untuk bungkam bisa dibaca sebagai manuver politik untuk menjaga jarak aman—menghindari asosiasi negatif dengan skandal korupsi di awal pemerintahan.
Di sisi lain, sikap ini juga bisa dilihat sebagai pengabaian terhadap akuntabilitas publik.
Dengan 11 kader di posisi strategis, Golkar memiliki tanggung jawab moral yang besar untuk tidak hanya setia kepada presiden, tetapi juga kepada rakyat dalam pemberantasan korupsi.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya