POLHUKAM.ID - Israel menyepakati gencatan senjata dengan Iran setelah perang selama 12 hari, namun tidak dengan kelompok Houthi, Yaman. Negara Yahudi itu terus diserang rudal dari Yaman.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan sistem pertahanan udaranya kemungkinan bisa mencegat rudal yang ditembakkan Houthi, Sabtu (28/6/2025).
Akibat serangan itu, sirine peringatan serangan udara meraung di beberapa kota. IDF biasanya memberikan informasi pasti mengenai serangan rudal maupun drone dari Yaman, namun kali ini terkesan agak ragu.
"Upaya pencegatan telah dilakukan," bunyi pernyataan, seraya mengungkap kemungkinan proyektil dijatuhkan oleh sistem pertahanan udara.
Serangan rudal ini merupakan yang ketiga dilakukan Houthi sejak Israel menyepakai gencatan senjata dengan Iran pada 24 Juni lalu.
Gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS) menghentikan perang brutal selama 12 hari yang menewaskan ratusan orang dari kedua pihak dan melukai ribuan lainnya. Israel mengalami kerusakan luar biasa akibat serangan ratusan rudal balistik berkemampuan hipersonik serta ribuan drone Iran.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengungkap, lebih dari 15.500 warganya kehilangan tempat tinggal akibat serangan Iran. Selain itu lebih dari 30.000 warga mengajukan klaim ganti rugi akibat berbagai kerusakan, sebagian besar tempat tinggal
Sumber: inews
Artikel Terkait
Jokowi Akan Pidato Tentang Pentingnya AI Saat Hadir di Bloomberg New Economy Forum 2025 di Singapura, Pakai Bahasa Inggris?
Bukan Prabowo, Pidato Presiden Kolombia Gustavo Petro Paling Keras Sampai AS Walk Out, Ternyata Ini Pemicunya!
Pernah Jadi Buronan Senilai Rp 167 Miliar, Al-Sharaa Kini Bersalaman dengan Trump
Macron: Perang Total Israel Membunuh Warga Sipil, Bukan Menghancurkan Hamas