7 Presiden Serakah Paling Korup di Dunia

- Kamis, 07 Agustus 2025 | 16:45 WIB
7 Presiden Serakah Paling Korup di Dunia


Skema korupsinya terbongkar setelah Revolusi Euromaidan 2014, di mana rakyat menolak keputusannya membatalkan kesepakatan integrasi dengan Uni Eropa demi mendekat ke Rusia. 


Yanukovych melarikan diri ke Moskow, meninggalkan ribuan dokumen yang memperlihatkan jaringan korupsi raksasa.


Salah satu investigasi menyebutkan, Yanukovych menggunakan dana publik untuk membentuk perusahaan-perusahaan fiktif, menyuap parlemen, dan mencuri proyek infrastruktur nasional.


Setelah kejatuhannya, Ukraina memulai reformasi besar-besaran dan menggandeng otoritas internasional untuk memburu kekayaan ilegal Yanukovych dan kroninya.


4. Mobutu Sese Seko


Jabatan: Presiden Zaire 

Perkiraan Korupsi: US$5 miliar

Masa Jabatan: 32 tahun (1965-1997)


Mobutu adalah contoh klasik dari kleptokrasi Afrika pasca-kolonial. Ia mengubah Republik Demokratik Kongo menjadi kerajaan pribadi yang beroperasi di bawah militerisme, nepotisme, dan pemujaan terhadap dirinya.


Ia sering disebut sebagai presiden yang lebih kaya dari negaranya sendiri. 


Gaya hidupnya glamor, seperti memiliki villa di Swiss, jet pribadi, dan belanja jutaan dolar di butik mewah Paris. Sementara rakyatnya hidup dalam kemiskinan ekstrem.


Dana negara yang dicuri digunakan untuk membeli loyalitas pejabat dan jenderal. 


Strategi korupsinya jelas, ia membuat semua orang tergantung padanya. Akibatnya, ekonomi Kongo hancur, infrastruktur runtuh, dan negara jatuh dalam kekacauan setelah ia digulingkan.


5. Sani Abacha


Sani Abacha berkuasa melalui kudeta militer dan menjadi salah satu presiden paling korup dalam sejarah Afrika. 


Ia menggunakan bank sentral Nigeria, seperti ATM pribadi. Bersama kroninya, ia menciptakan skema pencucian uang lewat permintaan fiktif dari kementerian, lalu mentransfer dana ke rekening luar negeri.


Laporan Departemen Kehakiman AS menyebutkan bahwa Abacha menyimpan uang hasil korupsi di lebih dari 100 rekening bank luar negeri, termasuk di Swiss, Jersey, dan Luksemburg.


Setelah kematiannya yang misterius pada tahun 1998, pemerintah Nigeria bekerja sama dengan Interpol dan negara-negara Barat untuk melacak dana tersebut. 


Hingga tahun 2020, lebih dari US$3,6 miliar telah berhasil dikembalikan ke negara, namun jumlah yang belum terlacak masih sangat besar.


6. Najib Razak


Jabatan: Perdana Menteri Malaysia

Perkiraan Korupsi: US$4.5 miliar

Masa Jabatan: 9 tahun (2009-2018)


Najib Razak terlibat dalam salah satu skandal keuangan terbesar di dunia, yaitu 1MDB (1Malaysia Development Berhad). 


Skandal ini melibatkan penggelapan dana investasi milik negara Malaysia yang kemudian digunakan untuk membeli properti mewah di AS, karya seni, kapal pesiar, bahkan mendanai film Hollywood, seperti The Wolf of Wall Street.


Investigasi internasional melibatkan FBI, Departemen Kehakiman AS, dan otoritas keuangan Singapura. 


Salah satu bukti paling kuat, adalah transfer US$681 juta ke rekening pribadi Najib menjelang pemilu tahun 2013.


Setelah kalah dalam pemilu 2018, Najib diadili dan divonis bersalah atas tujuh tuduhan, termasuk penyalahgunaan kekuasaan dan pencucian uang. 


Ia dijatuhi 12 tahun penjara dan denda US$45 juta.


7. Slobodan Milosevic


Jabatan: Presiden Serbia/Yugoslavia 

Perkiraan Korupsi: US$1 miliar

Masa Jabatan: 11 tahun (1989-2000)


Milosevic lebih dikenal karena kejahatan perang dalam konflik Balkan, tetapi ia juga terlibat dalam korupsi besar selama memerintah. 


Ia memindahkan dana negara secara ilegal ke rekening di luar negeri untuk membiayai perang, membungkam lawan politik, dan memperkaya keluarga serta lingkaran dalamnya.


Saat kekuasaannya runtuh pada tahun 2000, ia ditangkap dan diekstradisi ke Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag


Di sana, ia diadili atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. 


Namun, proses hukum terhenti ketika Milosevic meninggal dunia di penjara pada tahun 2006 akibat serangan jantung.


Sumber: Inilah

Halaman:

Komentar

Terpopuler