Rencananya, sejumlah tempat wisata seperti Biara Mar Saba, Masjid Nabi Musa dan reruntuhan istana Hasmonean, serta hotel akan berada di dalam taman. Daerah yang dikenal sebagai E1 di sebelah timur Yerusalem telah lama dianggap sebagai garis merah untuk solusi dua negara yang didukung secara internasional.
“Kami ingin mendirikan taman nasional baru, yang belum pernah terlihat di Yudea dan Samaria (wilayah pendudukan Tepi Barat) dan membuat satu jaringan, satu produk,” ujar Direktur Jenderal Regional, Keren Geffen, dilansir Middle East Monitor, Selasa (14/6/2022).
Pengumuman itu muncul, setelah Kementerian Pertahanan Israel menyetujui kembali rencana untuk memajukan proyek pemukiman kontroversial di area E1 di Tepi Barat awal bulan ini. Sebelumnya pada Januari, Pemerintah Israel menarik rencana pembangunan taman karena tekanan internasional.
Administrasi Sipil tentara Israel, yang mengesahkan pekerjaan konstruksi di Tepi Barat, menerbitkan agenda pertemuan pada 18 Juli guna membahas proyek yang telah menerima persetujuan awal.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak