Penutupan Perlintasan Rafah dan Tukar Menukar Jenazah
Israel mengancam akan menutup perlintasan Rafah di perbatasan Gaza-Mesir. Penutupan ini akan berlaku sampai Hamas menyerahkan sisa jenazah 28 sandera yang diyakini telah tewas. Dalam perkembangan terbaru, Hamas telah menyerahkan 13 jenazah dalam sepekan terakhir, yang sebagian besar telah diidentifikasi sebagai sandera Israel. Sebagai balasannya, Israel juga telah mengembalikan sekitar 150 jenazah warga Palestina ke Gaza, meskipun banyak yang dalam kondisi rusak parah dan sulit dikenali.
Kerangka Kesepakatan Gencatan Senjata dan Tuding-Menuding
Dalam tahap pertama kesepakatan gencatan senjata, kedua belah pihak telah melakukan pertukaran 20 sandera hidup dengan sekitar 1.900 tahanan Palestina. Tahap berikutnya dari kesepakatan direncanakan akan membahas isu-isu krusial seperti pelucutan senjata Hamas, penarikan pasukan Israel dari beberapa wilayah di Gaza, serta pembentukan pemerintahan sementara yang didukung komunitas internasional untuk memimpin rekonstruksi Gaza.
Sementara itu, ketegangan diplomatik juga memanas. Hamas membantah tuduhan Amerika Serikat yang menuduh mereka merencanakan serangan terhadap warga Gaza sendiri. Kelompok tersebut menyebutnya sebagai "fitnah politik" dan balik menuduh Israel mendukung kelompok bersenjata di wilayah yang mereka kuasai. Selain itu, dilaporkan bahwa pejuang Hamas telah mengeksekusi sejumlah orang yang dituduh melakukan penjarahan bantuan dan bekerja sama dengan Israel.
Sumber artikel asli: https://rmol.id/amp/2025/10/20/683737/serangan-baru-israel-ke-gaza-tewaskan-45-orang-
Artikel Terkait
Mantan PNS Filipina Penyingkap Korupsi Ditembak Mati, Pemicu Gelombang Demonstrasi
Jimmy Kimmel Sindir Prabowo: Pertama Kalinya Ada yang Mau Ketemu Eric Trump!
6 Kekuatan Turki yang Bikin Tokoh Israel Ketakutan, Lebih Menyeramkan dari Iran!
Amerika Kerahkan 10.000 Pasukan di Karibia, Siap Serang Venezuela? Ini Faktanya