Ancaman Paling Ngeri Mulai Dilontar Eks Presiden Rusia, NATO Harap Segera Sadar Diri

- Rabu, 29 Juni 2022 | 15:30 WIB
Ancaman Paling Ngeri Mulai Dilontar Eks Presiden Rusia, NATO Harap Segera Sadar Diri

Finlandia dan Swedia memutuskan bergabung dengan NATO, menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Mereka khawatir akan keamanan negaranya. Namun, langkah tersebut mengalami rintangan, karena Turki tak mengizinkan Swedia-Finlandia jadi anggota NATO. Padahal, untuk bisa bergabung, suatu negara harus mengantongi izin seluruh anggota aliansi itu.

Turki memiliki alasan sendiri, mengapa keberatan Finlandia dan Swedia masuk NATO. “Kami tak akan mengatakan ‘ya’ kepada mereka (negara) yang menjatuhkan sanksi terhadap Turki,” kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pertengahan Mei lalu.

Swedia telah menangguhkan penjualan senjata ke Turki sejak 2019, usai operasi militer Turki di Suriah. Selain itu, Pemerintahan Erdogan juga menuduh Finlandia dan Swedia menyembunyikan kelompok teror, termasuk milisi Kurdi yang kabur.

Kurdi adalah kelompok yang masuk daftar hitam Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Permasalahan lain yang memicu perselisihan Turki dan negara Nordik itu, yakni soal ekstradisi. Finlandia dan Swedia gagal memenuhi permintaan Turki untuk mengekstradisi milisi Kurdi hingga tokoh oposisi yang dinilai Ankara berupaya melakukan kudeta.

Kementerian Kehakiman Turki telah meminta sejumlah negara Eropa seperti Swedia dan Finlandia untuk mengekstradisi orang-orang yang dituduh punya hubungan dengan militan Kurdi atau dalam gerakan upaya kudeta Erdogan pada 2016.

Namun Finlandia dan Swedia tak memenuhinya. Turki juga sudah menegur Stockholm, karena menunjukkan kelonggaran terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah melancarkan pemberontakan berdarah di Turki sejak 1984.

Sumber: rm.id

Halaman:

Komentar

Terpopuler