Dilansir dari BBC, Boeing 737-800 itu jatuh ketika terbang antara Kota Kunming dan Guangzhou, China selatan. Semua 132 penumpang dan awak di dalam pesawat dinyatakan tewas dalam kecelakaan tersebut.
Namun, penyelidik sejauh ini tak menemukan kesalahan mekanis maupun teknis pada pesawat itu, menurut laporan media AS yang mengutip penilaian awal oleh otoritas AS.
"Pesawat itu melakukan apa yang diperintahkan oleh seseorang di kokpit," bunyi laporan Wall Street Journal yang pertama kali memberitakannya dengan mengutip seseorang yang mengetahui penilaian awal otoritas AS tentang penyebab kecelakaan itu.
Berdasarkan data salah satu blackbox pesawat yang ditemukan di lokasi kecelakaan, input ke kontrol mendorong pesawat menukik hampir vertikal. ABC News yang juga mengutip pejabat AS ikut melaporkan bawah kecelakaan ini diyakini disebabkan oleh tindakan yang disengaja.
Tim penyelidik masih memeriksa apakah ini karena tindakan yang disengaja di dek penerbangan karena tak ditemukan bukti kerusakan teknis, menurut Reuters yang mengutip 2 orang yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut.
Sebelumnya, China Eastern Airlines mengatakan 3 pilot di pesawat itu memenuhi syarat dan dalam kondisi sehat. Menurut maskapai tersebut kepada Wall Street Journal secara terpisah, tak ada indikasi bahwa salah satu pilot terbelit masalah keuangan.
Spekulasi pesawat itu sengaja dijatuhkan telah beredar sebelumnya. Namun, bulan lalu, Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) menyatakan klaim itu sangat menyesatkan publik dan mengganggu proses investigasi kecelakaan.
Artikel Terkait
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak
Mantan PNS Filipina Penyingkap Korupsi Ditembak Mati, Pemicu Gelombang Demonstrasi
Jimmy Kimmel Sindir Prabowo: Pertama Kalinya Ada yang Mau Ketemu Eric Trump!
6 Kekuatan Turki yang Bikin Tokoh Israel Ketakutan, Lebih Menyeramkan dari Iran!