Penyelidikan masih dalam proses menganalisis data penerbangan dan puing-puing kecelakaan tersebut, menurut media pemerintah China Global Times pada Rabu (18/5). CAAC pun akan terus melakukan penyelidikan kecelakaan secara ilmiah, ketat, dan rutin.
Sementara itu, Kedutaan Besar China di Washington, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), dan pabrik pesawat Boeing menolak mengomentari laporan Wall Street Journal, sesuai pedoman yang ditetapkan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional PBB.
"Berdasarkan aturan tentang investigasi kecelakaan, hanya lembaga investigasi yang boleh memberikan pernyataan terbuka soal investigasi kecelakaan udara," dalih juru bicara Boeing.
Perusahaan itu sebelumnya mengaku sedang membantu penyelidikan di China dan berkomunikasi dengan NTSB.
Maskapai penerbangan China umumnya punya catatan keselamatan yang baik. Kecelakaan besar terakhir terjadi 12 tahun silam.
Sementara itu, pesawat China Eastern Airlines yang jatuh pada Maret berusia kurang dari 7 tahun.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak
Mantan PNS Filipina Penyingkap Korupsi Ditembak Mati, Pemicu Gelombang Demonstrasi
Jimmy Kimmel Sindir Prabowo: Pertama Kalinya Ada yang Mau Ketemu Eric Trump!
6 Kekuatan Turki yang Bikin Tokoh Israel Ketakutan, Lebih Menyeramkan dari Iran!