POLHUKAM.ID - Mesin propaganda Israel sejak akhir pekan lalu menuding jasad seorang bayi Palestina sebagai boneka. Bayi mungil itu tewas akibat serangan bom Israel di Gaza hanya satu jam setelah berakhir gencatan senjata pada Jumat (1/12) pagi.
Jasad bayi itu telah dikafani dengan wajah yang masih terlihat. Mata bayi berhidung mancung itu tampak lebar dan masih terbuka. Bibirnya tipis dengan mulut yang setengah terbuka.
Dalam video yang dilansir Quds News Network pada Jumat (1/12), kakek bayi itu memegang jasad cucunya dan mengangkat-angkatnya ke atas. Kakek tersebut meminta negara Arab memboikot Israel.
“Pesan saya kepada para pemimpin negara-negara Teluk [Arab], hentikan pengiriman BBM ke Barat dan Amerika,” kata kakek yang berduka tersebut sambil menunjukkan cucunya yang terbunuh.
Begitu video itu mencuat, langsung pihak Israel menuding bahwa jasad bayi itu adalah boneka alias kabar kematian itu bohong. Tudingan itu juga dimuat di media Israel, The Jerusalem Post, dengan mengutip sejumlah komentar netizen.
Tudingan keji bahwa bayi itu boneka dengan mudah dipatahkan. Bayi itu bernama Muhammad Hani al-Zahar, berusia 5 bulan.
Middle East Eye (MEE) melaporkan, The Jerusalem Post kemudian menghapus berita yang diunggahnya dengan alasan tidak memenuhi standar.
"Jerusalem Post menghapus artikel yang secara keliru mengeklaim bahwa bayi Palestina yang dibunuh di Gaza adalah sebuah boneka dan [mereka] memposting di media sosial bahwa artikel yang tidak memenuhi standar mereka itu telah dihapus," tulis MME, dikutip Senin (4/12).
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak