Beijing membantah tuduhan itu. Beijing mengklaim, pihaknya menawarkan pelatihan untuk mengurangi daya pikat ekstremisme agama.
Kunjungan Bachelet tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Komisaris Tinggi HAM PBB, dalam 17 tahun terakhir. sebelum ke Xinjiang, Bachelet mengunjungi Guangzhou.
Kunjungan Bachelet dilaksanakan dengan manajemen lingkaran tertutup (closed loop) sesuai protokol kesehatan Covid-19. karena China masih menerapkan kebijakan nol Covid-19.
Karena itu, Bachelet tidak didampingi wartawan. kelompok HAM dan negara-negara Barat khawatir bahwa China akan menggunakan kunjungan Bachelet sebagai dukungan atas pelaksanaan HAM di negara tersebut.
China sejak awal membantah keberadaan kamp penahanan di Xinjiang. Namun pada 2018, Beijing mengakui telah mendirikan pusat pelatihan kejuruan yang diperlukan untuk mengendalikan terorisme, separatisme, dan radikalisme agama di wilayah tersebut.
Sumber: rm.id
Artikel Terkait
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak
Mantan PNS Filipina Penyingkap Korupsi Ditembak Mati, Pemicu Gelombang Demonstrasi