Dari sudut pandang panel investigasi, penembakan terjadi ketika militer Israel menemukan adanya kecurigaan.
Tulisan "bantuan" dan "SOS" yang dibentangkan oleh ketiga sandera dianggap sebagai sebuah jebakan yang sengaja dirancang oleh pejuang Palestina, bahkan terdapat kecurigaan adanya bahan peledak di gedung yang digunakan untuk menyandera warga Israel.
"Setelah melihat ketiga sandera Israel, personel militer Yahudi segera menembaki mereka, karena yakin bahwa bangunan tersebut telah dilengkapi dengan bahan peledak. Militer Israel percaya bahwa ketiga sandera dan bangunan tersebut adalah jebakan yang dibuat oleh pejuang Palestina," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Washington Kesal Angkat Ancaman CAATSA ke Jakarta Sampai Rusia Juluki Polisi Dunia
Secara kronologis, militer Israel terlebih dahulu menembak mati dua orang warganya yang menjadi sandera pejuang Palestina ketika membutuhkan pertolongan.
Sementara satu orang lainnya baru tertembak pasca keluar dari gedung untuk kedua kalinya, setelah sempat masuk kembali demi menyelamatkan diri akibat terluka oleh tembakan pertama.
"Beberapa menit kemudian, sandera Israel ketiga yang terluka parah keluar lagi dari gedung dan langsung ditembak mati oleh militer mereka sendiri," kata panel tersebut.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak