Akan tetapi untuk kali ini, rudal balistik ini menggunakan bahan bakar padat yang pertama kalinya digunakan oleh negara pimpinan Presiden Kim Jong Un ini.
Ini merupakan pencapaian yang belum pernah diraih Korea Utara sebelumnya sepanjang sejarah.
Terlebih, pengembangan Hwasong 18 hingga mencapai spesifikasi tersebut dilakukan bersama Rusia yang notabene adalah negara sekutunya.
Dengan diluncurkannya Hwasong 18 untuk ketiga kalinya, ini meningkatkan hubungan mesra antara Korea Utara dan Rusia yang terjalin selama ini.
Kedua negara memang memiliki berbagai project kolaborasi dalam pengembangan teknologi alutsista, termasuk rudal balistik antarbenua.
Terkait Hwasong 18, kolaborasi dan transfer teknologi di antara keduanya bakal menjadi ancaman bagi Amerika Serikat dan kawasan Indo-Pasifik.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak