Itu terjadi setelah delapan kali kenaikan harian, dengan angka 12 persen.
Sebagian besar pengiriman minyak via jalur pipa saat ini, mengarah ke Jerman dan Polandia. Saat ini, kedua negara tersebut telah mengisyaratkan untuk menghentikan pasokan Rusia. Terlepas dari apa pun langkah yang diambil Uni Eropa.
Berlin berkomitmen secara tertulis untuk mematuhi kebijakan Uni Eropa terkait penyetopan impor minyak Rusia, Senin (30/5/2022).
Jika Jerman dan Polandia menindaklanjuti, efek totalnya bersama dengan embargo lintas laut, akan memotong 90 persen penjualan minyak mentah Rusia ke Uni Eropa pada akhir tahun ini.
"Sekarang, kita harus memikirkan sisa masalah: ¹10 persen minyak pipa," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada konferensi pers Selasa (31/5) pagi.
Pasokan lintas laut menyumbang sekitar dua pertiga dari impor minyak Rusia. Bloomberg menghitung, Rusia bakal tekor hingga 10 miliar dolar AS per tahun, karena kehilangan pendapatan ekspor. Begitu sanksi tersebut diberlakukan.
"Hal ini bisa terjadi, karena larangan itu akan memaksa Rusia menjual minyak mentahnya dengan harga diskon ke Asia, dengan harga sekitar 34 dolar AS per barel lebih murah, dibanding harga Brent berjangka.
Tahun lalu, setiap harinya, Rusia mengirimkan sekitar 720 ribu barel minyak mentah ke kilang-kilang Eropa melalui pipa utamanya. Sedangkan volume minyak mentah lintas laut dari pelabuhan Baltik, Laut Hitam, dan Arktik mencapai 1,57 juta barel per hari.
Sumber: rm.id
Artikel Terkait
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak
Mantan PNS Filipina Penyingkap Korupsi Ditembak Mati, Pemicu Gelombang Demonstrasi