“Serangan yang ditargetkan ini adalah pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan menoleransi terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi,” ucapnya seperti dikutip reuters.com.
Baca Juga: Lalu Lintas Kapal di Laut Merah Tetap Stabil Meski Terdapat Ancaman Serangan dari Kelompok Houthi
Sementara Kementerian Pertahanan Inggris, James Heappey mengaku, serangan tersebut dilakukan sebagai bentuk ‘membela diri’ dan tidak ada tindakan lebih lanjut.
“Indikasi awal menunjukkan bahwa kemampuan Houthi untuk mengancam pengiriman barang dagangan telah terpukul,” ucapnya.
Di lain sisi, juru bicara militer Houthi mengatakan, 73 serangan yang dilancarkan Amerika Serikat dan Inggris tersebut sedikitnya telah menewaskan lima pejuang Houthi dan melukai enam lainnya.
Lebih lanjut, pihak Houthi mengatakan serangan yang terjadi tersebut tidak akan terjadi tanpa adanya ‘hukuman atau pembalasan’. Ia juga menyatakan, akan terus menargetkan kapal-kapal yang berlayar menuju Israel.
Diketahui sebelumnya, Houthi telah menyerang kapal-kapal yang bermuara di Laut Merah yang menjadi jalur perdagangan tersibuk di dunia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak