HALLO.DEPOK.ID - Biden Lempar Bom, Houthi Ancam Respons Kuat.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan kelompok pemberontak Houthi terlibat dalam eskalasi serangan di Laut Merah, menciptakan krisis yang meresahkan komunitas internasional.
Serangan ini bukan hanya mengancam perdagangan global tetapi juga mengekspos konflik geopolitik yang semakin kompleks.
1. Konteks Serangan Pertama dan Balasan Houthi
Pada Kamis malam (11/1), AS dan Inggris melancarkan serangan intensif sebagai respons terhadap aksi provokatif Houthi di Laut Merah.
Lebih dari 60 sasaran di 16 lokasi militan Houthi yang didukung oleh Iran di Yaman menjadi target serangan.
Baca Juga: Inilah Hasil Diskusi Jokowi Dengan Biden Terkait Gaza yang Memanas
Namun, langkah ini justru memicu reaksi balasan dari Houthi, yang menggempur kapal perang AS dan Inggris di Laut Merah pada Jumat (12/1).
2. Biden Kembali 'Lempar Bom' sebagai Tindak Lanjut
Pada Sabtu (13/1), pemerintahan Joe Biden kembali mengejutkan dunia dengan melemparkan bom tambahan ke pasukan Houthi.
Kapal perusak berpeluru kendali Carney menggunakan rudal Tomahawk untuk menargetkan situs radar, dengan tujuan menurunkan kemampuan Houthi dalam menyerang kapal maritim, termasuk kapal komersial.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak