Serangan tersebut sudah menjadi serangan yang ke-27, hal ini inilah yang membuat Amerika Serikat membentuk koalisi sejak Desember dan di awal tahun membuat resolusi yang berisi desakan agar Houthi segera menghentikan serangannya di Laut Merah yang menargetkan kapal komersial terutama yang terkait dengan Israel.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DKPBB) kemudian meloloskan resolusi tersebut meski dua anggota tetap Dewan Keamanan Rusia dan China memilih abstain bersama dengan anggota non Perlemen Mozambik dan Aljazair karena khawatir serangan Barat akan berdampak sangat buruk bagi Yaman yang sekarang Sebenarnya masih terpuruk akibat Perang sipil.
Tapi Amerika Serikat bersama dengan Inggris tetap memilih untuk melumpuhkan kemampuan rudal Radar dan drone Houthi.
Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan dari udara dan laut terhadap fasilitas militer Houthi di Yaman. Serangan yang dilakukan dengan menggunakan jet tempur dan Rudal Tomahawk berhasil menghantam 60 sasaran di 16 lokasi di Yaman.
Di Amerika Serikat beberapa anggota kongres dari partai Demokrat menuduh Joe Biden melanggar konstitusi karena memerintahkan serangan tanpa persetujuan kongres menurut undang-undang perang Amerika Serikat.
Perang hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Kongres dan hanya jika Amerika Serikat sedang diserang, sementara Joe Biden tidak pernah ke kongres untuk mengkonfirmasi yang ada, Serangan yang diperintahkan oleh Joe Biden ini dinilai ilegal.
Meski sudah dianggap melanggar konstitusi Amerika. Serangan yang dilakukan tidak membuat kelompok Houthi menyerah, kelompok Houthi akan terus menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: dewantaranews.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak