Mereka lantas bertemu dengan para pemimpin bisnis AS, kemudian makan malam dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih.
Sementara itu, penguasa militer Myanmar tak diundang dalam pertemuan ASEAN tersebut.
"Bersamaan dengan kudeta militer di Myanmar 2021, demokrasi telah memburuk di Thailand, Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Filipina. Sementara itu, Vietnam, Laos, Brunei, dan Kamboja sama sekali tak demokratis," komentar John Sifton, direktur advokasi Human Rights Watch Asia.
Sifton mendesak pemerintah Biden mengangkat masalah ini 'secara langsung', bukan secara umum.
"Tak diangkatnya masalah HAM tertentu secara blak-blakan selama KTT menyiratkan pelanggaran HAM akan ditoleransi sebagian besar atas nama membentuk aliansi untuk melawan China," tudingnya.
Di sisi lain, menurut seorang pejabat tinggi yang enggan disebutkan namanya, AS bertekad fokus pada upaya untuk mempromosikan penghormatan HAM, supremasi hukum, dan pemerintahan yang baik selama KTT, selain tujuan ekonomi dan strategis.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak