Moskow, yang mengirim ribuan tentara ke Ukraina pada 24 Februari, mengatakan bahwa mereka terlibat dalam "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi negara tetangganya dan menyingkirkan nasionalis berbahaya yang mengancam penduduknya yang berbahasa Rusia.
Ukraina dan sekutunya menolak klaim Rusia sebagai dalih tak berdasar untuk melancarkan perang agresi tak beralasan yang telah menewaskan ribuan orang, meratakan kota, dan mendorong lebih dari 6 juta orang mengungsi ke luar negeri.
Sementara itu, presiden Vladimir Putin telah berulang kali membantah bahwa Rusia menggunakan wajib militer, para pemuda yang direkrut oleh negara untuk bertugas di ketentaraan, dengan mengatakan hanya tentara dan perwira profesional yang ambil bagian dalam operasi militernya.
Namun kementerian pertahanan mengakui pada bulan Maret bahwa beberapa telah salah dikirim untuk berperang.
Sumber: jakarta.suara.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak