Salah satu yang memberitakan adalah Channel News Asia (CNA), outlet media ternama yang berkantor pusat di Singapura. Merilis berita pada Selasa (7/6/2022), CNA menggambarkan secara lengkap soal pernyataan kontroversial yang dimaksud hingga respons negara-negara muslim, khususnya Indonesia.
CNA juga menyertakan kutipan langsung dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI), menginformasikan bahwa Indonesia telah bergabung dengan negara-negara muslim lainnya, untuk mengutuk pernyataan yang menyinggung Nabi.
"Indonesia, negara muslim terbesar di dunia, telah bergabung dengan negara-negara muslim lainnya seperti Qatar, Kuwait, Iran dan Arab Saudi untuk mengecam pernyataan para politisi India terhadap Islam," tulis CNA sambil mengutip tweet Kemenlu RI yang pada Senin (6/6/2022) mengatakan bahwa "Indonesia telah mengutuk keras pernyataan penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap Nabi Muhammad (saw) oleh dua politisi India".
Menurut CNA, Kemenlu RI telah menyampaikan pesannya tersebut kepada duta besar India di Jakarta.
Media Inggris BBC juga melaporkan hal serupa, memberitakan bahwa Indonesia masuk dalam daftar negara yang telah mengecam pernyataan politisi India dan memanggil diplomat negara itu.
"UEA, Oman, Indonesia, Irak, Maladewa, Yordania, Libya dan Bahrain telah bergabung dengan daftar negara-negara di dunia Islam yang mengutuk pernyataan tersebut. Sebelumnya, Kuwait, Iran dan Qatar telah memanggil duta besar India untuk melayangkan protes mereka, dan Arab Saudi telah mengeluarkan pernyataan tegasnya.
"Para diplomat India telah berusaha untuk menenangkan negara-negara ini - mereka berbagi hubungan baik dengan sebagian besar dari mereka - tetapi badai ini masih jauh dari selesai," tulis BBC.
Kantor-kantor berita melaporkan bahwa duta besar India untuk Kuwait dan Qatar dipanggil pada hari Minggu untuk menerima catatan protes resmi atas komentar tersebut.
Kemenlu Pakistan juga dilaporkan telah mengeluarkan pesan senada, mengutuk 'pernyataan yang sangat menghina'. Kementerian menambahkan bahwa pernyataan itu sama sekali tidak dapat diterima dan telah sangat melukai perasaan rakyat Pakistan dan muslim di seluruh dunia.
Sementara, Arab Saudi telah menggambarkan pernyataan tersebut sebagai 'penghinaan'. Bersamaan dengan itu, Kerajaan menyerukan 'penghormatan terhadap kepercayaan dan agama', menurut sebuah pernyataan oleh Kemenlu Arab Saudi.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak