Sementara itu, sebanyak 2 ribu orang dilaporkan meninggal kota Delhi, yang lingkungan Sikh-nya paling terkena dampak.
Pembunuhan Indira Gandhi sendiri terjadi tak lama setelah ia memerintahkan Operasi Bintang Biru. Ini adalah aksi militer untuk mengamankan kompleks kuil Harmandir Sahib Sikh di Amritsar, Punjab, pada Juni 1984.
Operasi itu mengakibatkan pertempuran mematikan dengan kelompok Sikh bersenjata yang menuntut hak dan otonomi yang lebih besar untuk Punjab.
Sikh di seluruh dunia telah mengkritik tindakan tentara dan banyak yang melihatnya sebagai serangan terhadap agama dan identitas mereka.
Sejak kejadian itu pula, beberapa organisasi hak asasi manusia (HAM) meminta pemerintah menindak tegas para pelaku kerusuhan. Sementara sejumlah pelaku telah dijatuhi hukuman, masih ada beberapa orang yang belum diadili oleh sistem peradilan India.
Organisasi HAM dan surat kabar di seluruh India percaya bahwa pembantaian pemeluk Sikh pada tahun itu merupakan adalah pogrom dan telah terorganisir.
Dikenal juga sebagai Hari Aksi Langsung, Pembunuhan Calcutta 1946 merupakan hari kerusuhan komunal nasional. Peristiwa ini memicu kekerasan dalam skala teramat besar antara Muslim dan Hindu di kota Calcutta (sekarang dikenal sebagai Kolkata) di provinsi Bengal di British India.
Terjadi setahun sebelum kemerdekaan, peristiwa itu dianggap sebagai salah satu kerusuhan paling menghancurkan yang pernah terjadi di India. Jumlah pasti warga yang kehilangan nyawa tidak diketahui secara pasti.
Pemerintah merilis angka kematian sebanyak 4 ribu lebih. Sementara sumber-sumber independen memperkirakan angka yang jauh lebih massif, yakni mencapai 5-10 ribu nyawa, dengan 15 ribu lainnya adalah korban luka.
Gambar-gambar mencekam menjadi saksi dari kerusuhan ini, dengan jasad-jasad berceceran di jalanan dan jadi incaran burung bangkai.
Ini juga alasan mengapa konflik itu disebut sebagai Pembunuhan Besar di Kalkuta. Seluruh episode berlanjut selama empat hari dan banyak orang di kota kehilangan rumah mereka saat itu.
Sebuah sejarah mencatat bahwa kerusuhan terjadi ketika Muhammad Ali Jinnah, pemimpin Liga Muslim Seluruh India meminta umat Islam di seluruh negeri untuk berpartisipasi dalam Hari Aksi Langsung.
Dalam seruan itu, yang dideklarasikan pada Agustus 1946, Jinnah ingin tanah air terpisah bagi Muslim India dari provinsi barat laut dan timur tertentu di India. Namun, dengan latar belakang ketegangan komunal yang sudah tinggi, protes akhirnya memicu kerusuhan besar-besaran di Kalkuta.
Hanya dalam waktu 72 jam, ribuan nyawa melayang, dengan 100 ribu penduduk kehilangan tempat tinggal.'Diketahui, pada tahun 1940-an, Liga Muslim Seluruh India dan Kongres Nasional India adalah dua partai politik terbesar di Majelis Konstituante India.
Sebelumnya, Liga Muslim juga telah menuntut, sejak Resolusi Lahore 1940, bahwa wilayah mayoritas Muslim di India di barat laut dan timur, harus dibentuk sebagai 'negara-negara merdeka.
Gambar-gambar mengerikan dari peristiwa ini mungkin tidak akan pernah bisa dihapus dari sejarah kelam India. Kerusuhan Bombay 1992-93 dimulai pada Desember 1992 dan berlanjut hingga Januari 1993.
Katalisator utama adalah eskalasi permusuhan setelah protes besar-besaran oleh umat Islam sebagai reaksi terhadap Pembongkaran Masjid Babri tahun 1992 oleh Hindu Karsevaks di Ayodhya.
Ada kegemparan yang signifikan setelah insiden itu dan segera menyebabkan bentrokan sporadis antara umat Hindu dan Muslim.
Salah satu fase kerusuhan lain termasuk serangan balik umat Hindu sebagai akibat dari pembunuhan seorang pekerja Hindu oleh muslim di Dongri (daerah Bombay Selatan); penusukan umat Hindu di daerah mayoritas Muslim dan pembakaran enam orang Hindu, termasuk seorang gadis penyandang disablitias di Radhabai Chawl.
Selain Bombay, beberapa kota lain juga terkena dampak kerusuhan dengan hampir 900-seribu orang tewas dari kedua sisi dan ratusan orang kehilangan tempat tinggal.
Dalam salah satu insiden mengerikan, warga Muslim dilaporkan diseret di sebuah ruangan di daerah Goregaon untuk dibunuh secara massal. Di sebuah ruangan, mereka dibakar hidup-hidup hingga tewas.
Kerusuhan tersebut diikuti oleh Pengeboman Bombay 12 Maret 1993, dimana pembom teroris melakukan terornya di Bombay. Serangan satu hari itu setidaknya mengakibatkan 257 kematian dan 1.400 luka-luka.
Dilaporkan teror dikoordinasikan oleh Dawood Ibrahim, pemimpin sindikat kejahatan terorganisir internasional yang berbasis di Mumbai, D-Company.
Peristiwa di atas hanyalah secuil dari kerusuhan mematikan yang pernah melanda India. Semoga hal itu tidak terjadi di tanah air ya, dan India bisa menekan ketegangan komunalnya.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak