POLHUKAM.ID - Operasi balasan militer Iran terhadap Israel yang dijuluki True Promise III pada Jumat (13/6/2025) telah menyebabkan kehancuran besar di wilayah Metropolitan Tel Aviv. Media Iran, Press TV, melaporkan bahwa serangan rudal dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyebabkan kerusakan yang luas dan korban jiwa di antara para pemukim ilegal di kawasan tersebut.
Mengutip media Israel, Press TV melaporkan adanya “kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya” di Tel Aviv. Serangkaian rudal menghantam pusat-pusat perkotaan padat penduduk, termasuk Tel Aviv, Jaffa, dan sejumlah kotamadya sekitarnya.
“Para pejabat dikutip mengatakan bahwa mereka ‘belum pernah melihat hal’ seperti itu sebelumnya,” tulis Press TV.
Saluran televisi Channel 13 Israel merinci kerusakan parah di berbagai lokasi strategis, termasuk daerah Ramat Gan, tempat sembilan bangunan dilaporkan hancur dan ratusan lainnya rusak.
Salah satu insiden besar terjadi di kawasan tepi laut Tel Aviv, tempat sebuah hotel mewah dilaporkan mengalami kerusakan struktural akibat hantaman rudal. “Petugas pemadam kebakaran beroperasi di gedung bertingkat tempat serangan itu menyebabkan kerusakan besar,” demikian laporan yang dikutip Press TV. Operasi pencarian terhadap korban yang terjebak masih terus dilakukan.
Media Israel juga mengindikasikan adanya korban jiwa dalam jumlah besar, meski pelaporan secara resmi ditutup oleh otoritas. Radio Angkatan Darat Israel menyebut bahwa sejumlah besar pemukim mengalami luka-luka, namun angka pasti tidak dipublikasikan karena pembatasan informasi yang diberlakukan pemerintah.
Dalam laporan lain, Press TV mengutip surat kabar Haaretz yang menyatakan bahwa rudal Iran merusak infrastruktur secara signifikan. Di sisi lain, Komando Front Dalam Negeri Israel secara eksplisit melarang warga untuk mengambil gambar di lokasi terdampak. Alasannya adalah kekhawatiran keamanan dan potensi mempermalukan pemerintah sendiri.
“Memotret area tempat rudal mendarat akan membantu musuh,” demikian peringatan pihak militer kepada warga, yang dikutip oleh Press TV. Larangan ini ditafsirkan sejumlah pihak sebagai upaya untuk mengaburkan skala sebenarnya dari kehancuran dan kerugian material yang diderita.
Dalam pernyataannya, IRGC mengonfirmasi bahwa serangan itu menargetkan “puluhan” lokasi strategis Israel, termasuk pusat-pusat militer dan pangkalan udara, sebagai tanggapan atas agresi yang sebelumnya dilakukan oleh Israel dan menyebabkan gugurnya sejumlah jenderal penting Iran serta ilmuwan nuklir.
Operasi ini dimulai tak lama setelah Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, menyampaikan pidato yang disiarkan televisi. Ia menyatakan bahwa Israel sebagai “rezim yang keji” akan “dibuat tak berdaya” setelah tindakan pembalasan militer Iran.
Perkembangan ini memperkuat dugaan bahwa konflik antara kedua negara tidak lagi terbatas pada konfrontasi terbatas, namun mulai menjurus ke arah perang terbuka skala penuh, termasuk dalam dimensi serangan ke pusat-pusat perkotaan. Keputusan Israel untuk menyembunyikan informasi dari publik mencerminkan betapa besarnya tekanan yang kini mereka hadapi di dalam negeri.
Sumber: akurat
Artikel Terkait
Dukung Iran, Pakistan Serukan Persatuan Muslim Melawan Israel
Kim Jong Un Turun Tangan, Dikabarkan Beri Dukungan Militer untuk Iran Melawan Israel
Dendam Iran Membara, Pangkalan Militer AS Bakal Jadi Target Gempuran Berikutnya
Cara Iran Serang Israel yang Jaraknya 1.700 Km Tanpa Jet Tempur, Kecanggihan 2 Drone Iran