BRUTAL! Anggota DPR dari Demokrat Ditembak Mati, Polisi Temukan 70 Target Lain

- Minggu, 15 Juni 2025 | 15:30 WIB
BRUTAL! Anggota DPR dari Demokrat Ditembak Mati, Polisi Temukan 70 Target Lain


Walz menyatakan harapannya bahwa keduanya dapat selamat dari "percobaan pembunuhan" tersebut.


Beberapa jam kemudian, pelaku melanjutkan aksinya ke rumah Hortman dan suaminya, Mark, di Brooklyn Park, hanya sekitar delapan kilometer dari lokasi pertama. 


Polisi yang tiba di lokasi melihat seseorang yang mengenakan seragam polisi lengkap - rompi, taser, lencana - keluar dari rumah korban dan langsung menembaki petugas.


Pelaku sempat terlibat baku tembak dan melarikan diri ke dalam rumah sebelum akhirnya kabur meninggalkan tempat kejadian.


Kepala Kepolisian Brooklyn Park, Mark Bruley, mengungkapkan bahwa tindakan cepat seorang sersan polisi yang menduga keterkaitan antara dua lokasi membuat petugas segera melakukan pengecekan ke rumah Hortman, yang kemungkinan mencegah jatuhnya korban tambahan.


Peringatan Ancaman Politik


FBI menyebut serangan ini sebagai "serangan sengaja dan brutal terhadap para pelayan publik dan keluarga mereka," dan menawarkan hadiah hingga US$50.000 bagi siapapun yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan pelaku.


Presiden Donald Trump dalam pernyataannya menyebut insiden ini sebagai "penembakan yang mengerikan." 


"Kekerasan seperti ini tidak akan ditoleransi di Amerika Serikat. Tuhan memberkati rakyat hebat Minnesota," tulisnya.


Tragedi ini menambah daftar panjang kekerasan bermotif politik di AS dalam beberapa tahun terakhir. 


Mulai dari upaya penculikan Gubernur Michigan Gretchen Whitmer pada 2020, hingga percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump saat kampanye di Pennsylvania tahun lalu.


Kekhawatiran terhadap polarisasi politik yang makin ekstrem semakin meningkat. 


Seruan untuk menahan diri dan menurunkan eskalasi retorika politik datang dari berbagai pihak, baik dari kalangan Demokrat maupun Republik.


"Diskursus damai adalah fondasi demokrasi kita. Kita tidak menyelesaikan perbedaan dengan kekerasan atau senjata api," tegas Gubernur Walz.


Sumber: CNBC

Halaman:

Komentar

Terpopuler