Dikatakan, luasnya kebun plasma ini karena sejak pertama kali dibuka pada tahun 1980 menjadi tempat tinggal transmigrasi dan pola pembukaan areal kebun kelapa sawit. Pola kemitraan dengan sistem plasma pola PIR Trans dan PIR Bun saat ini sudah memasuki masa generasi ke-2 dari plasma PIR terdahulu.
“Kemitraan dengan Rakyat sudah lama, sejak awal Sungai Bahar ditanami kelapa sawit. Saat ini, Rakyat yang ingin menjalin kemitraan dalam program pemerintah terus bertambah. Jadi, jangan heran kalau luasnya mencapai 22.000 hektar.
Lanjut Ridwan, tahun 2023 lalu telah ditandatangani kesepakatan bersama antara PTPN IV Regional 4 (eks PTPN VI) dengan Bahar Satria, KUD Tani Jaya Reformasi, dan Gapoktan Mulya Indah untuk peremajaan kebun plasma PIR.
Bahkan, kesepakatan ini juga mencakup hingga teknis pelaksanaan di lapangan, seperti menandatangani kesepakatan penyediaan Bibit Kelapa sawit dengan PT Eluon Solution Indonesia yang langsung dihadiri Direkturnya, Ny Tuti. PT Eluon Solution Indonesia adalah perusahaan penyedia bibit kelapa sawit yang terakreditasi.
Hingga akhir tahun 2023 lalu, PTPN IV Regional 4 (eks PTPN VI) telah mereplanting 235 hektar dan menanam 97 hektar serta saat ini menunggu penandatanganan PKS replanting seluas 168 hektar, yang terletak di Desa Panca Bakti, Desa Bakti Mulya, Desa Marga Manunggal. (*)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jambione.com
Artikel Terkait
Geger, Iptu Rudiana Akui Vina Cirebon dan Eky Tewas Kecelakaan?
Pelaku Penyerangan Rombongan Kiai NU yang Bikin Banser Babak Belur Diburu Polisi
Ojol yang Ngaku Dijebak Polisi untuk Antar Sabu Mendadak Klarifikasi dan Minta Maaf
Polisi Tangkap Mantan Audrey Davis, Pemeran Pria di Kasus Video Syur, Sakit Hati Diputusin