Begitu juga apa yang terjadi pada Pilpres 2014 dan 2019 silam tidak ingin terjadi lagi polarisasi ekstrem di Pilpres 2024 ini.
Oleh karena itu, Rahmat menyatakan keinginan relawan GSP dan aspirasi dari warga Jakarta agar pilpres bisa selesai sekali putaran untuk menutup celah potensi polarisasi di masyarakat.
"Salah satu pertimbangan agar pilpres sekali putaran demi mencegah terjadinya polarisasi yang sudah pernah dirasakan warga Jakarta," ucapnya.
Baca Juga: Jokowi sebut Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, Ternyata Sesuai dengan Undang-undang
"Masyarakat harus sadar bahwa adanya gerakan ini kondisi ekonomi dan politik akan lebih cepat stabil, program pembangunan dan konsentrasi pemerintah dapat cepat terakselerasi," tambahnya.
Lanjut Rahmat mengatakan DKI Jakarta sudah lama dikenal dengan tingkat toleransi yang tinggi dan menjunjung keberagaman, jangan sampai isu SARA kembali digunakan demi merebut kekuasaan tapi merusak tatanan sosial masyarakat.
"Luka yang ditimbulkan oleh polarisasi cukup lama sembuhnya. Jakarta ini kan terkenal dengan toleransi dan keberagamannya. Kalau sampai putaran kedua, kami khawatir ada paslon tertentu yang menggunakan isu SARA demi memenangkan dirinya di pilpres," sebutnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianterbit.com
Artikel Terkait
Geger, Iptu Rudiana Akui Vina Cirebon dan Eky Tewas Kecelakaan?
Pelaku Penyerangan Rombongan Kiai NU yang Bikin Banser Babak Belur Diburu Polisi
Ojol yang Ngaku Dijebak Polisi untuk Antar Sabu Mendadak Klarifikasi dan Minta Maaf
Polisi Tangkap Mantan Audrey Davis, Pemeran Pria di Kasus Video Syur, Sakit Hati Diputusin