"Tadi Anda mengatakan Andi Wijayanto mengetahui kalau ini ijazah dicetak tahun 2012, benar demikian?" tanya jurnalis.
"Oh iya, kan partai kami partai besar, ada administrasi dan ada LO. Pak Andi itu menerimanya dari tim LO. Jadi itu sudah disortir segala macam. Jadi Pak Andi tahu bahwa ijazah yang dia pegang itu adalah ijazah yang juga pernah dibawa ke KPU DKI," ujar Beathor Suryadi.
"Iya tapi tahu itu ijazah palsu?" tanya jurnalis lagi.
"Enggak tahu, yang tahu itu cuma dua orang, yang namanya Widodo dan Dani Iskandar," imbuh Beathor.
Atas tudingan yang diurai soal isu ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka itu, sosok Beathor Suryadi jadi sorotan.
Beathor Suryadi sejatinya adalah seorang aktivis era orde baru yang pernah ditangkap saat sedang demonstrasi depan Gedung DPR.
Beathor diketahui merupakan alumni Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila jakarta.
Ia juga sempat menjadi anggota DPR RI tahun 2014 lalu.
👇👇
[VIDEO]
tags
tags2
Tanggapan Pengacara Jokowi
Terkait tuduhan Beathor Suryadi soal ijazah Jokowi katanya dicetak di Pasar Pramuka, pengacara presiden ke-7 itu akhirnya bersuara.
Pengacara Jokowi Rivai Kusumanegara menyebut tudingan yang dilayangkan Beathor tidak berdasar sama sekali.
"Terkait informasi yang beredar seolah-olah Pak Jokowi membuat ijazah palsu di Jalan Pramuka, kami selaku kuasa hukum menilai hal tersebut hanya sekadar informasi yang bersikap bebas dan tidak memiliki nilai pembuktian. Apalagi kalau kita ikuti, seolah-olah itu cerita dari cerita," ungkap Rivai Kusumanegara.
"Juga diikuti cerita tersebut bahwa itu dilakukan tahun 2019 pada saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta. Pertanyaannya adalah lalu apa yang digunakan ijazah pak Jokowi pada saat mengikuti Pilkada Solo yang jauh sebelumnya?" sambungnya.
Diungkap Rivai, ia juga membantah bahwa ada tokoh PDIP yang terlibat isu ijazah palsu Jokowi.
"Kami sangat menyangsikan partai sebesar PDIP mengusung Gubernur, presiden dua kali dengan menggunakan ijazah yang seolah dipalsukan, apalagi dalam cerita tersebut seolah ada tokoh PDIP yang ikut terlibat. Kami sangat menyangsikan itu," kata Rivai.
Lagipula kata Rivai, tidak ada alasan Jokowi memalsukan ijazah.
Sebab ijazah tersebut juga dipakai Jokowi saat mencalonkan diri sebagai wali kota Solo di awal karir politiknya.
"Tidak ada motif bagi Pak Jokowi untuk memalsukan ijazah S1. Karena pada prinsipnya menjadi kepala daerah dan presiden cukup dengan ijazah SMA. Jadi untuk apa memalsukan ijazah S1? Apalagi kenyataannya termasuk hasil Puslabfor bahwa ijazah itu asli," tegas Rivai.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur