Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air setelah banyaknya masyarakat yang melakukan pergerakan saat Idul Fitri 2022.
Namun, Kemenkes mengeklaim kenaikan kasus Covid-19 saat ini masih dalam batas wajar, bahkan lebih rendah dibandingkan lonjakan kasus usai lebaran 2021.
"Terlihat ada fluktuasi kasus Covid-19, peningkatannya terjadi usai adanya mobilitas yang sangat tinggi. Apalagi pergerakan saat lebaran kemarin kan luar biasa, mobilitas warga hampir 80 juta," ujar Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat mengisi konferensi virtual, Senin (13/6/2022).
Kemenkes mencatat terjadi pergerakan masyarakat yang sangat tinggi usai lebaran dan akhirnya berujung pada meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia. Kemudian, dalam kurun 27 hari setelah lebaran tahun ini, terjadi sedikit peningkatan kasus Covid-19.
Kendati demikian, pihaknya mencatat positivity rate masih sangat rendah, yaitu antara 1,1% hingga 1,5% dalam sebulan terakhir. Kemudian, dari peningkatan jumlah kasus Covid-19, ternyata tidak ada yang menimbulkan klaster atau peningkatan kasus Covid-19 secara luas.
"Melihat angka tersebut, kami (Kemenkes) menilai bahwa peningkatan kasus Covid-19 adalah hal yang wajar. Artinya, masih dalam jumlah rendah, ini tidak mengganggu upaya menuju endemi," ujarnya.
Nadia mengeklaim, pandemi di Indonesia masih terkendali meski ada kasus Covid-19 kini sedikit meningkat karena ini adalah dinamika penularan. Di lain pihak, Kemenkes juga meminta semua pihak harus waspada bahwa pandemi belum selesai. Apalagi, ia mengingatkan subvarian omicron BA.4 dan BA.5 kini sudah masuki Indonesia.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur