POLHUKAM.ID – Momen haru menyelimuti rumah duka korban tragedi pesta pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dan Maula Akbar. Putri Karlina tak kuasa menahan tangis saat bersimpuh di hadapan keluarga korban yang meninggal dunia dalam tragede makan gratis di pesta syukuran pernikahannya.
Didampingi sang suami, Maula Akbar, yang juga anak dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Putri Karlina datang dengan penuh ketulusan ke rumah duka, Jumat malam (18/7/2025). Momen ini terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial, memancing simpati dan haru warganet.
“Takziyah Bu Wakil Bupati Garut ke rumah Duka!," tulis akun Instagram @justinfogarut yang mengunggah video kejadian dikutip Sabtu (19/7/2025).
Dalam tayangan video, Putri Karlina terlihat tak mampu berkata apa-apa. Dia bersimpuh dan menangis tersedu di hadapan keluarga korban, sebuah gambaran duka dan penyesalan yang begitu dalam.
"Maafin ya Bu. Mohon maaf Bu," ucap Putri Karlina dengan suara terbata-bata dan banjir air mata.
Sementara sang suami, Maula Akbar ikut larut dalam kesedihan. Namun dia terus berupaya menguatkan istrinya.
Sebelumnya, tragedi memilukan terjadi saat pesta pernikahan kedua pasangan ini yang digelar di Alun-Alun Garut pada Jumat (18/7/2025). Acara yang semula dirancang sebagai pesta rakyat dengan makan gratis berubah menjadi insiden maut. Tiga orang meninggal dunia dan 23 lainnya pingsan akibat berdesakan saat antre makanan.
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menyampaikan rasa duka mendalam atas insiden tersebut.
“Kami sangat berduka atas musibah ini. Atas nama pribadi dan jajaran Pemkab Garut, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya,” ujarnya saat konferensi pers di Pendopo Garut, Jumat (18/7/2025).
Menurut Syakur, insiden terjadi karena antusiasme warga melebihi ekspektasi panitia. Ribuan warga memadati lokasi sejak pagi, padahal pintu gerbang baru dijadwalkan dibuka pukul 13.00 WIB.
“Mereka datang ingin ikut bergembira bersama, tapi ternyata jumlahnya di luar dugaan kita,” ucap Syakur.
Akibat massa berdesakan, kericuhan pun tak terhindarkan. Warga saling dorong, menyebabkan kepadatan ekstrem. Seorang anggota Polres Garut gugur saat bertugas di pintu masuk, terinjak saat mencoba mengatur kerumunan. Sementara dua korban lainnya adalah warga sipil, termasuk lansia dan anak-anak.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Garut, total korban mencapai 26 orang, terdiri dari 3 korban meninggal dan 23 korban pingsan yang kini telah mendapatkan perawatan dan diizinkan pulang.
Pemkab Garut memastikan akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban dan memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Kami akan mengevaluasi kegiatan ini agar tak terulang kembali,” ujar Syakur
Sumber: inews
Artikel Terkait
Sosok Wali Murid yang Minta Uang Damai Rp 25 Juta ke Guru yang Tampar Anaknya, Ternyata Caleg Gagal
Hamil 9 bulan, Erika Carlina pilih batal nikah dengan ayah bayi yang dikandungnya: Dia sudah punya...
Beda Ucapan Dedi Mulyadi Soal Pesta Rakyat Anaknya, Setelah Ada yang Tewas, Kini Ngaku Tidak Tahu
Langka! Eks Pimpinan KPK: Belum Pernah Ada Terpidana Korupsi Dihormati Seperti Tom Lembong