Profil Gus Abbas: Keturunan Sunan Gunung Jati, Otak di Balik PWI-LS Yang Berani Lawan FPI

- Kamis, 24 Juli 2025 | 15:30 WIB
Profil Gus Abbas: Keturunan Sunan Gunung Jati, Otak di Balik PWI-LS Yang Berani Lawan FPI


Baginya, tidak ada hubungan darah yang sah antara klan Ba 'Alawi dengan Nabi Muhammad SAW.


Sikap ini bukanlah respons sesaat terhadap tren yang sedang viral. 


Gus Abbas menegaskan bahwa pengetahuan ini sudah ia miliki sejak lama, diwariskan langsung oleh ayahnya.


“Saya juga waktu kecil sudah tahu, sudah dikasih tahu sama abah saya. Baalawi itu terputusnya di Amtolut bin Ubaidillah. saya dari muda sudah tahu. Sebelum viral masalah ini, itu sudah ada masalah,” ungkap Gus Abbas.


Keyakinan yang telah lama terpendam ini tidak ia simpan untuk dirinya sendiri. 


Untuk mengaktualisasikan gagasan dan perjuangannya secara terorganisir, Gus Abbas bersama KH Imaduddin Utsman Al Bantani dan Kyai Syarifudin Tegal mendirikan PWI-LS.


Organisasi ini menjadi kendaraan resminya untuk melawan apa yang ia sebut sebagai "doktrin yang tidak benar".


Misi PWI-LS pun dirumuskan dengan sangat jelas dan tajam, sebagaimana ditegaskan sendiri oleh Gus Abbas:


“Kami PWI menegaskan perjuangan Walisongo, masalah yang berkaitan dengan Klan Ba ‘Alwi (mengaku bernasab ke Rasulullah SAW) kita tegas menolak, nasabnya terputus dan secara scientific itu tidak tersambung dengan Rasulullah.”


Dengan demikian, bentrokan di Pemalang bukanlah sekadar gesekan antarormas biasa. 


Peristiwa itu adalah manifestasi dari sebuah perjuangan ideologis yang dipimpin oleh seorang kiai keturunan Walisongo, yang menggunakan organisasi bentukannya sebagai alat untuk secara frontal menantang narasi dan eksistensi kelompok yang ia yakini mengancam keutuhan ajaran leluhur dan bangsa.


Sumber: Suara

Halaman:

Komentar

Terpopuler