POLHUKAM.ID - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, memberikan jawaban menohok terhadap kritik publik yang menyebut tunjangan perumahan Rp50 juta bagi anggota dewan tidak menunjukkan empati.
Alih-alih meredam, Sahroni justru menyinggung bahwa terkadang sebagian masyarakat Indonesia memiliki mentalitas 'senang melihat orang susah, dan tidak senang melihat orang senang.'
Menjawab persepsi bahwa tunjangan tersebut tidak pantas di tengah kondisi ekonomi masyarakat, Sahroni memberikan argumen yang sangat blak-blakan.
"Iya kan kalau dijabarin kan sekarang banyak tuh, republik kita itu, senang ngeliat orang susah, nggak senang ngeliat orang senang," kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Klaim Bantuan Tanpa Perlu Publikasi
Menurut politisi Partai NasDem ini, publik tidak seharusnya serta-merta menilai anggota dewan tidak memiliki empati hanya karena besaran tunjangan yang diterima.
Ia mengklaim bahwa banyak legislator, termasuk dirinya, secara rutin menyalurkan bantuan kepada masyarakat di daerah pemilihan masing-masing tanpa perlu mempublikasikannya.
"Masing-masing orang anggota DPR tidak pernah melihatkan secara nyata, hari-harinya suka memberikan satu bantuan kepada khalayak masyarakat. Kan ada orang yang suka publikasi, ada orang yang nggak suka," jelasnya.
Artikel Terkait
TNI Gagalkan Aksi Begal & Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Disita
Kalah Telak! Anak Buah Prabowo Ungguli Mr J PSI di Pilkada Serentak
Pemkot Surabaya Gandeng Densus 88, Ini Alasan dan Tujuannya
Prabowo Izinkan Jokowi Diadili? Ini Kata Pengamat Soal Sinyal Purbaya