Ada Kementerian Haji, Gus Miftah Mendadak Sambangi Prabowo di Kertanegara

- Rabu, 27 Agustus 2025 | 14:20 WIB
Ada Kementerian Haji, Gus Miftah Mendadak Sambangi Prabowo di Kertanegara


POLHUKAM.ID
-  Di saat DPR baru saja setuju pembentukan Kementerian Haji dan Umroh, Pendakwah kondang Gus Miftah mendsdak melakukan kunjungan khusus ke kediaman Presiden Prabowo Subianto di kawasan Kertanegara, Jakarta.

Pertemuan tersebut berlangsung pada Selasa, 26 Agustus 2025, dan menjadi momen penting karena keduanya membicarakan isu kebhinekaan serta kerukunan umat beragama di Indonesia.

Gus Miftah datang dengan membawa sebuah karya dalam bentuk buku yang berjudul Merawat Kebhinekaan Menyemai Kerukunan sebagai tanda silaturahmi kepada Presiden Prabowo Subianto.

"Saya secara khusus datang bersilaturahmi kepada pak Presiden Prabowo, dan juga memberikan karya yang saya tulis dalam bentuk buku untuk beliau yang berjudul Merawat Kebhinekaan Menyemai Kerukunan," tutur Gus Miftah kepada wartawan lewat pesannya, Rabu (27/8/2025).

Dalam diskusi tersebut, Gus Miftah menjelaskan bahwa tujuan utama penulisan buku Merawat Kebhinekaan adalah untuk menegaskan kembali pentingnya menjaga persatuan di tengah tantangan yang dihadapi bangsa, khususnya soal kerukunan umat beragama.

Menurut Gus Miftah, Presiden Prabowo Subianto menyambut baik gagasan tersebut dan memberikan pandangan serta arahan terkait pentingnya memperkuat semangat kebhinekaan di Indonesia.

"Alhamdulillah, tadi saya juga diskusi dengan Pak Presiden terkait dengan kerukunan beragama. Beliau juga memberikan pandangan-pandangan serta arahan terkait dengan kerukunan beragama," ucap Gus Miftah.

Kunjungan Gus Miftah tersebut tidak hanya sebatas penyerahan buku, tetapi juga sebagai ajakan untuk terus menumbuhkan kesadaran bersama mengenai makna semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Ia menegaskan bahwa semboyan tersebut bukan hanya sekadar slogan indah, melainkan panggilan hati untuk memahami bahwa perbedaan adalah kekuatan yang harus dijaga bersama.

"Keragaman bukan sekadar bentuk perbedaan bentuk, warna, atau asal-usul, ia adalah pantulan dari satu dharma yang sama di jalan kebangsaan, kita diajarkan untuk tidak saling menabrak, melainkan saling menjaga," ujar Gus Miftah.

Dalam konteks kebhinekaan Indonesia, perbedaan suku, agama, bahasa, maupun budaya menjadi pondasi yang memperkuat persatuan bangsa.

Gus Miftah melihat tantangan globalisasi, perkembangan teknologi, dan dinamika politik kerap kali menguji kerukunan umat beragama di Indonesia.

Karena itu, menurutnya, dialog yang dilakukan bersama Presiden Prabowo Subianto menjadi langkah penting untuk memperkuat kesadaran publik tentang arti kebhinekaan Indonesia.

Pertemuan ini juga menunjukkan bahwa tokoh agama dan tokoh negara memiliki peran strategis dalam merawat kerukunan umat beragama agar bangsa Indonesia tetap bersatu.

Kebersamaan antara pemimpin nasional dan tokoh masyarakat, seperti yang dilakukan Gus Miftah dengan Presiden Prabowo Subianto, diyakini mampu memberi teladan dalam membangun persatuan.

Selain itu, diskusi keduanya di Kertanegara memperlihatkan komitmen bahwa kebhinekaan Indonesia harus terus dipelihara agar generasi mendatang tetap hidup dalam harmoni.

Pesan yang dibawa dalam buku Merawat Kebhinekaan Menyemai Kerukunan diharapkan mampu menjadi panduan moral bagi masyarakat untuk menjaga perbedaan sebagai rahmat.

Dengan adanya diskusi tersebut, Gus Miftah berharap agar kebersamaan lintas agama semakin kokoh, sehingga kerukunan umat beragama tetap terjaga di seluruh pelosok Indonesia.

Pertemuan antara Gus Miftah dan Presiden Prabowo Subianto ini menjadi simbol penting bahwa menjaga kebhinekaan Indonesia adalah tanggung jawab bersama.***

Sumber: pojokbaca

Komentar