POLHUKAM.ID - Aliansi Santri Nahdliyyin Yogyakarta berunjuk rasa menyuarakan pelengseran Kiai Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dari kursi Ketua Umum PBNU, di pertigaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) baru-baru ini.
Belasan santri menyampaikan kekecewaanya terhadap sikap PBNU yang tidak memiliki empati terhadap penderitaan warga negara Palestina yang dijajah dan ditindas zionis Israel.
Dari poster yang mereka bentangkan dalam aksi, terlihat mereka menolak agen zionis.
Thoha, salah satu peserta aksi yang turut berorasi, mempertanyakan sebab yang merasuki Gus Yahya sehingga begitu mudah dipengaruhi dan diperalat para zionis Israel.
“Mungkin hati nuraninya sudah mati. Tidak lagi bercahaya untuk bisa melihat kebenaran yang terjadi di Palestina,” kata Thoha dalam keterangannya, Minggu (31/8/2025).
"Virus apa yang membuat ulama sekelas Ketua Umum PBNU menjadi lemah dan mudah dipermainkan, diperalat oleh kepentingan zionis Israel. Kenapa memberi panggung buat tokoh pro Israel," tuturnya.
Beri panggung praktisi Israel
Unjuk rasa dilatari oleh keresahan santri-santri NU Yogyakarta atas kebijakan Gus Yahya yang memberi panggung kepada tokoh akademis dan praktisi global pro-zionis Israel Peter Berkowitz.
Aksi massa aliansi santri nahdiyin Yogyakarta juga berlanjut ke arah kantor PWNU DIY Yogyakarta, menyampaikan pernyataan sikapnya.
“Menyayangkan kecerobohan Yahya Cholil Staquf dan jajaran PBNU yang telah mengundang agen-agen zionis Israel. Hal itu melukai hati santri dan nahdiyin," kata Thoha.
Dia pun mengimbau nahdiyin bergerak meminta pertanggung jawaban Gus Yahya yang telah membawa NU pada kondisi berbahaya.
Artikel Terkait
Luhut Bantah Purbaya Soal Family Office & Utang Kereta Cepat: Tegaskan Tak Ada Permintaan Dana APBN!
Purbaya Heran Uang Pemerintah Numpuk Rp285,6 T di Deposito: Siapa yang Nikmati Bunganya?
Nikita Mirzani Terancam 11 Tahun Bui, Gugatan Rp 224 Miliar ke Reza Gladys Batal?
Suami Tahu Istri Selingkuh dan Beri Maaf, Tapi Pengkhianatan Diulangi hingga Berakhir Tragis