Israel memprediksi serangan besar-besaran yang direncanakan terhadap Kota Gaza akan memaksa sekitar satu juta warga Palestina mengungsi ke wilayah selatan.
Militer Israel saat ini tengah mengerahkan kekuatan penuh untuk merebut Kota Gaza, pusat perkotaan terbesar di Jalur Gaza bagian utara. Rencana ini memicu kekhawatiran global, karena jutaan warga sipil Palestina sudah menghadapi krisis kemanusiaan yang parah.
“Sekitar 70 ribu warga Palestina telah meninggalkan wilayah utara Gaza untuk menghindari serangan,” kata seorang pejabat senior dari COGAT -- badan di bawah Kementerian Pertahanan Israel yang mengatur urusan sipil di wilayah Palestina, dikutip dari AFP, Kamis, 4 September 2025.
Pejabat tersebut menambahkan, Israel memperkirakan sekitar satu juta orang akan mengungsi, meski belum menyebutkan kapan proses evakuasi besar-besaran itu akan terjadi.
Sementara itu, ratusan warga Israel turun ke jalan di Yerusalem untuk menuntut gencatan senjata dan pembebasan sandera. Aksi protes ini dipimpin oleh keluarga para sandera dan kelompok antiperang Israel, digelar selama tiga hari dan akan memuncak pada Jumat -- tepat hari ke-700 sejak Hamas melancarkan serangan besar terhadap Israel pada Oktober 2023.
Dari total 251 orang yang disandera Hamas dalam serangan tersebut, 47 masih berada di Gaza hingga kini, termasuk 25 orang yang menurut militer Israel sudah tewas.
Bulan lalu, Hamas menyatakan telah menerima usulan gencatan senjata baru yang mencakup pembebasan sandera secara bertahap. Namun, hingga kini Israel belum memberikan jawaban resmi.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa perang hanya akan berakhir sesuai ketentuan Israel, dan pemerintah tetap bersiap melanjutkan rencana serangan ke Kota Gaza.
Sekitar dua juta penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya sekali sejak perang pecah hampir dua tahun lalu. Menurut PBB, sekitar satu juta orang kini masih bertahan di Kota Gaza dan sekitarnya, di mana kondisi kelaparan sudah diumumkan.
Pada akhir Agustus lalu, juru bicara militer Israel menyebut evakuasi Kota Gaza “tidak dapat dihindari”. Namun, Palang Merah memperingatkan bahwa upaya evakuasi massal tidak mungkin dilakukan secara aman dan bermartabat mengingat situasi kemanusiaan yang sangat buruk.
Sumber: rmol
Foto: Tank pasukan Israel (Foto: Reuters)
Artikel Terkait
BRUTAL! Pria Ini Jadi Korban Salah Sasaran Polisi Saat Demo Bandung: Niat Cuman Lewat, Malah Digebuk
Demo 4 September di DPR: Abigail Limuria Pimpin Penyerahan Simbolis 17+8 Tuntutan Rakyat
Kasus Dosen Sejarah UPI Hilang Misterius, Keluarga Ambil Motor Terparkir di Cikole
Warna Pink-Hijau Simbol Perlawanan Baru Lawan Ketidakadilan