Kudeta Yang Gagal: 'Geng Solo Jokowi vs Prabowo Subianto'
Oleh: Benz Jono Hartono
Praktisi Media Massa
Fokus 1
Dalam panggung politik Indonesia, drama kekuasaan seakan tidak pernah usai.
Ketika Prabowo Subianto resmi naik tahta sebagai Presiden Republik Indonesia, banyak yang mengira gelombang politik telah mencapai puncaknya.
Namun, seperti dalam lakon wayang Jawa, dalang tak pernah benar-benar berhenti memainkan tokoh-tokoh politik yang ada di panggung.
Di balik layar, muncul isu yang beredar: “kudeta senyap” yang dirancang Genk Solo Jokowi Cs terhadap Prabowo Subianto.
Fenomena ini bukanlah kisah fiksi murahan, melainkan refleksi dari pertarungan kepentingan yang begitu telanjang.
Jokowi, dengan jaringan “Genk Solo”-nya yang terdiri dari loyalis politik, oligarki bisnis, hingga para penunggang gelombang “relawan setia”, disebut masih ingin menjaga cengkeramannya di kursi kekuasaan.
Bagi mereka, naiknya Prabowo bukan akhir cerita, melainkan ancaman yang harus dikendalikan.
Fokus 2
Namun, ibarat pemain catur yang salah langkah, rencana itu justru lebih mirip kudeta gagal.
Mengapa?
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur