BEM SI Tagih Janji 19 Juta Lapangan Pekerjaan Wapres Gibran ke DPR RI, Malah Tuai Nyinyiran, Loh Kenapa?

- Jumat, 05 September 2025 | 13:45 WIB
BEM SI Tagih Janji 19 Juta Lapangan Pekerjaan Wapres Gibran ke DPR RI, Malah Tuai Nyinyiran, Loh Kenapa?

POLHUKAM.ID - Pada Rabu, 3 September 2025, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menagih Wakil Presiden GIbran Rakabuming yang berjanji menyediakan 19 juta lapangan pekerjaan.


BEM SI dan para perwakilan BEM dari berbagai universitas di Indonesia diundang ke DPR untuk menyampaikan aspirasi.


Koordinator Pusat BEM SI, Muzammil Ihsan membacakan sejumlah tuntutan di mana janji Gibran yang ditagih itu ada pada nomor 12.


BEM SI melihat, sampai saat ini banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak tahu dan bingung dalam mencari pekerjaan.


Padahal pemerintah terus menggembar-gemborkan Indonesia Emas pada 2045, di mana masyarakat dengan usia produktif akan mendominasi.


"Kami menuntut dan menagih janji Bapak Wakil Presiden, terkait dengan 19 juta lapangan pekerjaan, yang kita lihat sampai dengan saat ini kita bermimpi 20 tahun lagi kita akan merasakan 'Indonesia Emas'," ungkap Muzammil.


"Tetapi hari ini para pemudanya tamat kuliah tidak tahu ingin bekerja di mana. Untuk menafkahi hidupnya juga tidak tahu di mana, sehingga mereka melakukan tindakan-tindakan kriminal untuk keuntungan dirinya. Ini sangat kita sayangkan," lanjut Muzammil tegas.


Dalam kesempatan tersebut, BEM SI juga menuntut adanya evaluasi terhadap jajaran menteri di Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto.


Evaluasi tersebut perlu dilakukan, setelah Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan pengurusan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).


"Kita melihat sebelum menuju satu tahun periodesasi Prabowo Subianto, melihat sudah ada anggota kabinetnya yang korupsi. Maka kami meminta kepada Presiden Prabowo dan meminta kepada anggota DPR untuk segera mengevaluasi kinerja dari Kabinet Merah Putih," ujar Muzammil.


Halaman:

Komentar

Terpopuler