Jokowi Mulai di Tinggalkan Para Pendukungnya?

- Selasa, 09 September 2025 | 03:10 WIB
Jokowi Mulai di Tinggalkan Para Pendukungnya?

Lebih jauh, Yunarto menekankan bahwa PSI kini menjadi satu-satunya sandaran politik Jokowi. 


Pernyataan Jokowi yang mengisyaratkan akan berlabuh ke PSI menunjukkan betapa sempitnya pilihan politik yang tersedia. 


Partai-partai besar sudah kembali sibuk dengan urusannya masing-masing, berusaha mengambil hati Prabowo, bukan lagi Jokowi. 


PSI, yang sejak awal memang dikenal dekat dengan Jokowi, menjadi tempat terakhir yang bisa ia gunakan sebagai kendaraan politik untuk mempertahankan pengaruh sekaligus melindungi posisi Gibran.


Nada kecewa juga jelas terdengar dari Yunarto. 


Ia mengaku sedih melihat seorang presiden dengan capaian besar dalam pembangunan infrastruktur, deregulasi, dan reformasi birokrasi, pada akhirnya justru terjebak dalam politik praktis yang sempit. 


Alih-alih dikenang sebagai negarawan, Jokowi kini lebih sering diberitakan karena upayanya membela anaknya dan langkah-langkah politiknya yang semakin terbatas. 


Yunarto menyalahkan "orang-orang di sekeliling Jokowi" yang dulu mendorongnya mengambil langkah berisiko, namun kini pergi meninggalkannya sendirian.


Kesimpulan


Pandangan Yunarto Wijaya memperlihatkan gambaran getir dari perjalanan politik Jokowi setelah turun dari kursi kepresidenan. 


Ia ditinggalkan oleh orang-orang dekatnya, salah mengambil kalkulasi dalam memilih lingkaran dukungan, terbebani dengan keharusan membela anaknya, serta terpaksa berlabuh ke PSI sebagai satu-satunya sandaran politik. 


Rasa kecewa yang diungkap Yunarto tidak hanya ditujukan kepada Jokowi sendiri, tetapi juga kepada lingkaran pendukung yang kini berpaling.


Dengan demikian, masa purna tugas Jokowi yang seharusnya menjadi momen untuk menikmati status sebagai negarawan justru berubah menjadi periode penuh beban dan kesepian politik. 


Ia masih ingin menunjukkan eksistensinya, namun realita politik memperlihatkan bahwa pengaruhnya semakin menyempit. 


Warisan besar yang dibangun selama 10 tahun berkuasa kini berisiko redup, tergantikan oleh narasi tentang politik praktis dan upaya membela keluarga. ***

Halaman:

Komentar

Terpopuler