Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?

- Minggu, 21 September 2025 | 21:00 WIB
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?


Sinyal politik tingkat tinggi untuk kontestasi 2029 telah dinyalakan. Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi), secara terbuka mengonfirmasi telah memberikan "perintah" kepada seluruh barisan relawannya untuk mendukung penuh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka hingga dua periode.

Namun, arahan tegas ini mendapat respons dingin dari salah satu kelompok pendukung Prabowo paling setia.

Perintah Jokowi ini pertama kali diungkap oleh kelompok relawan Barisan Rakyat Jokowi Presiden (Bara JP) dan kemudian dikonfirmasi langsung oleh sang mantan presiden.

Saat ditemui di kediamannya di Solo, Jokowi tidak menampik dan justru memberikan penegasan yang mengindikasikan sebuah instruksi politik jangka panjang.

"Sejak awal, saya sampaikan kepada seluruh relawan untuk itu (mendukung Prabowo-Gibran dua periode)," kata Jokowi, Jumat (19/9/2025).

Penggunaan kata "perintah" oleh Jokowi bukanlah sekadar pilihan kata biasa. Ini adalah sebuah manuver politik yang jelas untuk memastikan soliditas dan keberlanjutan dukungan dari basis massanya yang besar bagi pemerintahan saat ini dan di masa mendatang.

Namun, di saat arahan ini mulai bergulir, respons tak terduga justru datang dari internal pendukung Prabowo sendiri.

Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo (GCP), Kurniawan, memberikan tanggapan yang menohok. Alih-alih menyambut gembira arahan Jokowi, ia justru menegaskan bahwa kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat, bukan pada elite politik.

Menurutnya, siapa pun berhak mengarahkan dukungan, tetapi masyarakatlah yang pada akhirnya akan menilai dan memilih.

"Semua tergantung masyarakat yang memilih. Semua orang bisa menawarkan siapa pun untuk dipilih jadi pemimpin. Tapi dikembalikan lagi kepada masyarakat. Layak tidak layak dipilih itu masyarakat yang berhak menilainya, berhak memilihnya," kata Kurniawan saat ditemui usai Apel Kebangsaan di Jakarta Timur, Sabtu (20/9/2025).

Kurniawan secara diplomatis menolak untuk mengomentari pernyataan Jokowi secara spesifik. Ia menegaskan bahwa fokus GCP saat ini adalah mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran yang sedang berjalan. Baginya, urusan siapa pemimpin selanjutnya adalah murni hak prerogatif rakyat.

"Yang jelas kita jalani saat ini yang jadi presiden adalah Pak Prabowo dan Wakilnya Gibran, selebihnya masyarakat yang berhak menentukan pilihan siapa pemimpinnya yang layak, siapa yang tidak layak, saya rasa itu," jelasnya.

Pernyataan paling tajam dari Kurniawan muncul ketika ditanya mengenai arah loyalitas Gerakan Cinta Prabowo. Tanpa ragu, ia mendeklarasikan bahwa kesetiaan organisasinya hanya tertuju pada satu nama, yakni Prabowo Subianto.

Loyalitas ini, menurutnya, tidak terikat oleh manuver politik, pasangan elektoral, atau bahkan arahan dari tokoh lain.

"Saya bicaranya Pak Prabowo, saya tidak bicara hal yang lain-lain. Karena kami adalah loyalis Prabowo sejati yang ada dari tahun 2008. Saat itu dia berpasangan dengan siapapun, kita bicaranya adalah Pak Prabowo Subianto," pungkasnya.

Sikap GCP ini bisa menjadi penanda bahwa meski ada upaya konsolidasi kekuatan dari Jokowi, para pendukung Prabowo yang telah berjuang sejak lama memiliki garis loyalitasnya sendiri yang tidak bisa dengan mudah didikte.

Sumber: suara
Foto: Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto (kanan) memberikan salam dalam pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Komentar