Ida menegaskan bahwa upaya pencegahan melalui internet sehat sudah lama dilakukan, namun kini diperkuat dengan materi baru yang lebih spesifik menghadapi ancaman radikalisme digital. Pemkot Surabaya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) dalam program ini.
Optimalkan Peran Kampung Pancasila dan Komunitas Anak
Untuk memperkuat ketahanan sosial masyarakat, Pemkot Surabaya mengoptimalkan peran Kampung Pancasila. Ruang edukasi ini akan digunakan untuk menyampaikan materi pencegahan radikalisme melalui pilar sosial budaya dan kemasyarakatan.
Selain melalui jalur formal, Pemkot juga melibatkan berbagai komunitas anak di Surabaya, seperti Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes), Forum Anak Surabaya (FAS), dan Duta Generasi Berencana (Genre). Melalui mereka, kampanye anti-kekerasan dan wawasan kebangsaan disebarluaskan untuk membentengi generasi muda dari paham radikal.
Sumber: https://rmol.id/read/2025/10/12/682943/pemkot-surabaya-gandeng-densus-88--ada-apa-
Artikel Terkait
TNI Gagalkan Aksi Begal & Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Disita
Kalah Telak! Anak Buah Prabowo Ungguli Mr J PSI di Pilkada Serentak
Prabowo Izinkan Jokowi Diadili? Ini Kata Pengamat Soal Sinyal Purbaya
Viral! Disdik Sumut Buka Suara Soal Siswi SMAN 1 Gunung Sitoli Dilarang Ujian Gara-gara Tunggakan SPP